Rabu, 08 Desember 2021

Berbagi Praktik Baik Literasi Digital


"Teknologi hanyalah alat. Namun, untuk menjadikan anak-anak bisa saling bekerjasama dan termotivasi, guru adalah yang paling penting." - Bill Gates -

Seperti biasa, hari Senin, Rabu, dan Jum'at adalah hari yang selalu kunanti. Pelatihan Guru Motivator Literasi Digital yang senantiasa memberikan ilmu-ilmu baru bersama nara sumber yang luar biasa! 

Sejak pukul satu, jari jemariku sudah asik menari di atas keyboard laptop. Memasukkan angka demi angka dari buku nilai ke dalam aplikasi rapot. Hari-hari yang merepotkan menjelang akhir semester. Sudah beberapa tahun terakhir dunia digital merubah pembuatan rapot. Dulu membuat rapot masih manual, hitung nilai masih menggunakan kalkulator, memasukkan nilai ke rapot pun tinggal tulis tangan, gak pake ribet.

Sebagai seorang guru, tentu kita tak boleh menolak pembaruan. Meski usia tak lagi muda, semangat harus tetap muda. Awal-awal memang penuh keribetan dan kesulitan sudah pasti, namun seiring berjalannya waktu semua dapat dengan mudah diatasi. Anak didik saja sudah semakin akrab dengan dunia digital, masa' gurunya tidak. 

Dunia digital memang selalu menarik buatku. Seperti sore ini, nara sumber yang membagikan ilmunya adalah ibu Maria Magdalena Sumakul seorang guru komputer dan penulis buku informatika. Wow ...! Entah mengapa aku begitu kagum dengan seorang wanita yang berkecimpung di dunia komputer. Apalagi menulis buku tentang coding. 

Coding, sebuah kata yang dari dulu membuatku penasaran ingin mempelajarinya dan mengajarkan kepada anak didikku. Dua buku tentang coding sudah kubeli, apa daya masalah keterbatasan fasilitas membuatku menunda keinginan belajar. Di sekolah tempatku mengajar tak tersedia komputer, untuk meminta anak didik membawa laptop dari rumah pun hanya beberapa orang saja yang bersedia. Ya, begitulah. Semoga ada jalan keluar demi mencerdaskan anak bangsa.

Literasi digital sudah sering dibahas dalam beberapa pertemuan lalu. Untuk mengingatkan kembali, bu Maria tak lupa membagikan materinya dalam bentuk PPT. Literasi Digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya. 

Manfaat literasi digital :
  • menambah wawasan individu, kegiatan mencari dan memahami informasi
  • meningkatkan kemampuan individu untuk lebih kritis dalam berpikir, serta memahami informasi
  • menambah penguasaan "kosa kata" individu, dari berbagai informasi yang dibaca
  • meningkatkan kemampuan verbal individu
  • meningkatkan daya fokus serta konsentrasi individu
  • menambah kemampuan individu dalam membaca, merangkai kalimat, serta menulis informasi
Literasi digital mampu mengembangkan dunia pendidikan. Literasi digital yang semakin baik akan membuka akses terhadap informasi yang lebih luas. Dengan cara ini, kualitas sektor  pendidikan dapat ditingkatkan.

Masih dalam PPTnya bu Maria menjelaskan alasan literasi digital harus diajarkan dalam dunia pendidikan. Hal ini karena dekatnya anak-anak dengan media sosial yang rentan terhadap pengaruh negatif. Dengan pemahaman literasi digital juga bisa mencegah terjadinya cyber bullying atau phising atau penipuan berkedok iming-iming di dunia digital.

Literasi digital dapat dilakukan di rumah maupun di sekolah. 
Contoh literasi digital di sekolah :
  • komunikasi dengan guru atau teman menggunakan media sosial
  • mengirim tugas sekolah lewat email
  • pembelajaran dengan cara online, yakni lewat aplikasi atau web
  • mencari bahan ajar dari sumber terpercaya di internet  
Contoh literasi di rumah :
  • melakukan penelusuran dengan menggunakan browser
  • mendengarkan layanan musik dari layanan streaming resmi
  • melihat tutorial memasak dari internet
  • menggunakan laptop yang tersambung ke internet untuk mengerjakan tugas atau pekerjaan
Rasanya contoh tersebut di atas sudah tak asing lagi bagi kita, karena adanya pandemi yang membuat kita mau tak mau akrab dengan media sosial dan berbagai aplikasi penunjang belajar online ataupun bekerja dari rumah lainnya.

Tujuan pembelajaran literasi digital di sekolah :
  • Meningkatkan kapasitas guru untuk menyajikan pembelajaran yang menarik bagi siswa melalui pemanfaatan media digital
  • mengintegrasikan kompetensi dasar dalam pembelajaran untuk meningkatkan kecakapan digital
  • Menumbuhkan karakter baik melalui pemanfaatan media digital dengan mengutamakan etika dan norma sosial
Nah begitu banyak tujuan dan manfaat dengan adanya literasi digital, jangan sampai kalah dengan anak didik dalam memanfaatkan media digital. Semoga dengan terus belajar mengenai literasi digital, bukan saja ilmu bermanfaat bagi diri  sendiri yang  kita dapat, tetapi kita juga dapat berbagi praktik baik.  Tetap dengan membentengi anak-anak dengan ilmu agama agar mereka dapat memanfaatkan media sosial dengan bijak.




Pertemuan ke : 17

Tanggal : 8 Desember 2021
Tema : Berbagi Praktik Baik literasi Digital
Narasumber : Maria Sumakul
Moderator : Ms. Phia
GMLD : 6
 

Senin, 06 Desember 2021

Bijak dalam Bermedia Sosial




"Jika kamu berbuat baik berarti kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri, dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri" (Al-Isra : 7)  Sumber : https://www.islampos.com/bijak-bersosial-media-40408/

Sedianya hari ini pelatihan Guru Motivator Literasi Digital akan bersama narasumber yaitu Mr. Bams. Namun karena sesuatu dan lain hal beliau tidak dapat hadir dan digantikan oleh bapak Dail Ma'ruf yang membawakan tema Bijak dalam Bermedia Sosial. Dengan dipandu moderator bapak Muliadi, pelatihan kali ini pun dimulai dengan tak lupa berdoa.

Media sosial merupakan media yang diunakan masyarakat untuk mengkomunikasikan kepada pihak lain baik perseorangan atau publik. Sekarang ini berbagai media sosial sudah tak asing lagi bagi kita. Facebook, instragram, twitter, telegram, whats app, adalah beberapa contoh media sosial yang sering kita gunakan. Whats app adalah media sosial teratas yang paling banyak digunakan.


Manfaat media sosial yaitu untuk menjalin silaturahmi, menambah relasi, bisnis, dan sebagai wadah untuk menunjukkan karya mereka. Media sosial itu bagaikan pisau yang bisa digunakan untuk hal baik atau juga untuk kejahatan, tergantung penggunanya. Begitupun dengan media sosial, jika dimanfaatkan untuk hal positif maka beribu kebaikan kita raih. Dampak buruk media sosial pasti ada namun itu bisa diminimalisir. 

Bagaimana kita bisa bijak dalam bermedia sosial? Sebelumnya nara sumber memberikan dua arti dari kata bijak itu sendiri, yaitu :

  1. Selalu menggunakan akal budinya; pandai; mahir. 
  2. Pandai bercakap-cakap; petah lidah
Beliau menambahkan arti bijak dari sang ayah yang juga sekaligus menjadi guru agama beliau, yaitu bijak sama dengan adil. Maknanya menempatkan sesuatu pada tempatnya. Orang bijak artinya orang yang pandai menempatkan sesuatu sesuai dengan peruntukannya. 

Nah, jika kita ingin disebut bijak dalam bermedia sosial maka tempatkan media sosial itu sesuai fungsinya. Bijak dalam bermedia sosial akan menimbulkan semangat dan manfaat. Menjadi orang yang bijak adalah pilihan, sedangkan tua adalah kepastian. Orang yang lebih tua bisa jadi kurang bijak dan yang lebih muda malah lebih bijak.

Berikut dapat kita lakukan untuk menjadi bijak, yaitu dengan memposisikan diri sebagai pengguna media sosial yang cerdas. Misalnya ada yang posting berita kecelakaan dengan disertai foto-foto korban yang mengenaskan, hingga siapa saja yang melihatnya bisa kehilangan selera makan, segera hapus postingan tersebut dan minta kepada orang yang memposting untuk segera menghapus dan tidak menyebarkan lagi. Gunakan foto-foto sewajarnya.

Contoh yang lagi ramai yaitu chat dari orang-orang tak dikenal yang diawali dengan perkenalan atau hal-hal baik kemudian berujung penipuan. Kita harus waspada dengan orang-orang yang demikian. Jika mendapati chat yang sudah mengarah ke hal-hal yang tidak baik, segera akhiri dan blokir. Jangan sampai kita ikut menjadi korban.

Materi yang sangat bermanfaat, mengingatkan kita agar menggunakan media sosial dengan hal-hal yang bermanfaat. Tak salah bila banyak kata pepatah yang dulu menyebutkan bahwa mulutmu harimaumu, kini di era digital berubah menjadi jarimu harimaumu atau postinganmu harimaumu. Jadi sebelum posting sesuatu atau berkomentar di media sosial adalah bijak untuk memikirkannya lagi apakah bermanfaat atau tidak, agar jangan kita dibuat susah oleh karena postingan kita sendiri.



Pertemuan ke : 16

Tanggal : 6 Desember 2021
Tema : Bijak dalam Bermedia Sosial
Narasumber : Dail Ma'ruf
Moderator : Muliadi
GMLD : 6




Jumat, 03 Desember 2021

Literasi Digitalisasi Menciptakan Kemampuan dan Kesempatan


Jangan beri kesempatan pada diri sendiri untuk menunda-nunda sesuatu yang harus dilakukan. Pastikan untuk segera bertindak seperti yang telah anda putuskan! Action is power! -  Andrie Wongso -

Menerima tugas mengajar TIK di kelas 5 awalnya merupakan beban bagiku. Namun seiring berjalannya waktu, aku bersyukur mendapat tugas ini. Aku berkesempatan untuk mengembangkan diri, menuntut ilmu, terlebih di era digitalisasi sekarang ini. Kesempatan mempelajari lebih jauh tentang literasi digital terbuka luas di depan mata.

Setelah mengikuti pembelajaran berbasis TIK (Pembatik) secara daring dari level satu dan terhenti di level ketiga karena gagal dalam membuat video pembelajaran interaktif. Kesempatan berikutnya datang, Guru Motivator Literasi Digital, semakin membuatku tertarik untuk memperdalam ilmu. Banyak narasumber hebat yang membagikan ilmunya tentang literasi digital.

Seperti pada pertemuan ke-15 hari ini, bapak Raimundus Brian Prasetyawan berbagi tentang bagaimana literasi digitalisasi menciptakan kemampuan dan kesempatan. Diawali dengan membagikan apa saja media digital itu. Media digital berupa program komputer, game, aplikasi handphone, gambar digital, video, media sosial, website, audio, dan e-book.

Literasi digital itu sendiri, beliau mengutipnya dari buku Peran Literasi Digital di Masa Pandemik (2021) karya Devri Suhardi, merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya.

Kecakapan pengguna dalam literasi digital mencakup kemampuan untuk menemukan, mengerjakan, mengevalusi, menggunakan, membuat serta memanfaatkannya dengan bijak, cerdas, cermat, serta tepat sesuai kegunaannya. 

Dari berbagai media digital yang kita kenal sekarang ini, dapat menciptakan kemampuan dan kesempatan berupa memperoleh wawasan dan informasi baru. Sudah barang tentu informasi yang begitu luas dapat dengan mudahnya diperoleh.

Dengan literasi digital, kita juga mendapat kesempatan mengembangkan diri, meningkatkan skill melalui pelatihan-pelatihan yang banyak ditawarkan mulai dari yang tak berbayar hingga yang berbayar. 

Selain itu, tambahan penghasilan bisa kita dapatkan. Misalnya dengan berjualan online. Sebagai seorang penulis, dapat menghasilkan karya berupa buku untuk kemudian dijual tentu bukan hanya jadi kebanggaan bila buku tersebut dibeli banyak orang, namun terlebih lagi mendapatkan penghasilan tambahan.

Menjalin relasi pun adalah salah satu yang dapat diciptakan melalui literasi digital. Misalnya dengan ikut whatsapp grup GMLD ini, bisa mendapat banyak kenalan baru dari berbagai daerah. Dari sanalah kita dapat menjalin relasi. 

Pengalaman narasumber yang luar biasa, bisa dijadikan pelajaran. Literasi digitalisasi membawa beliau membuat beberapa blog yang bermanfaat, menulis buku baik buku antologi maupun buku solo yang kemudian berhasil dijual sehingga dapat menambah penghasilan. 

Melalui pelatihan belajar menulis PGRI, beliau yang awalnya hanya menjadi peserta lalu berkesempatan menjadi narasumber di berbagai pelatihan hingga menjadi pengurus. Kesempatan yang tak dilewatkan begitu saja. Luar biasa!

Tak sampai di situ, ilmu yang beliau dapatkan tak hanya dinikmati sendiri. Beliau membagikan ilmunya dengan membuat komunitas guru bloger, mengadakan pelatihan membuat blog. Bukan hanya sampai jadi penulis, dunia penerbitan pun beliau geluti.

Melihat kemampuan dan kesempatan yang tercipta dari adanya literasi digitalisasi, rasanya sayang untuk tidak mengambil setiap kesempatan yang datang. Seperti kutipan kata bijak di awal tulisanku ini agar kita tidak memberi kesempatan kepada diri kita untuk menunda-nunda. 

Pelatihan melalui zoom hari ini diwarnai dengan tanya jawab, sharing dari sesama peserta begitu seru, tak terasa hingga harus berakhir bersamaan dikumandangkannya azan maghrib. Bunda Helwiyah sebagai moderator pun harus mengakhiri dengan penuh ucapan syukur karena acara berjalan dengan lancar. Terima kasih pak Brian untuk ilmunya yang luar biasa.


 

Pertemuan ke : 15

Tanggal : 3 Desember 2021
Tema : Literasi Digitalisasi Menciptakan Kemampuan dan Kesempatan
Narasumber : Raimundus Brian Prasetyawan
Moderator : Helwiyah
GMLD : 6