Jumat, 18 Juni 2021

Menulis dikala Sakit


"Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya." - HR. Bukhari dan Muslim

Rasanya seperti disentil, begitu membaca flyer pertemuan ke-28 malam ini. Hujan yang mengguyur sejak sore, tennggorokan yang mulai gatal, ditambah badan yaang mulai terasa  tak enak, membuatku membiarkan saja laptop yang tergeletak rapi di meja. Padahal dia sudah memanggilku sedari tadi.

Ah, nanti saja membuat resumenya. Saat ini yang ada di pikiranku hanya ingin rebahan. Baru saja kepala menempel di bantal, tetiba bibir ini tersenyum malu sesaat setelah mata tertuju pada WAG pelatihan menulis.

Menulis dikala sakit. Ini pasti bukan sakit biasa. Aku segera membuka laptop, rasanya malu sekali jika aku tidak menulis hanya karena baru gejala, mungkin hanya masuk angin. Semangat kembali muncul dan tak sabar mau dengar cerita  narasumber kali ini. 

Bapak Suharto, S.Ag., M.Pd yang akrab disapa Cang Ato adalah Guru Madrasah Tsanawiyah negeri (MTsN 5 Jakarta)  Kementrian Agama DKI Jakarta. Memulai ketertarikannya menulis dengan mengikuti pelatihan menulis di wismma UNJ. Dimana beliau mendapat  infomasi dari media sosial facebook.

Itulah awal kisah Cang Ato mengenal OmJay dan narasumber hebat lainnya. Berkat semangat dan kegigihannya dalam berlatih menulis, akhirnya Cang Ato berhasil menerbitkan buku solo perdana yang berjudul "Mengejar Azan"

Buku yang menceritakan rengekan seorang hamba  yang hampir putus asa  karena setiaap tes PNS tidak pernah lulus. Pada akhirnya dia berkata kepada Tuhan "Tuhan jika tahun ini Kau tidak luluskan saya jadi PNS, maka saya akan berhenti jadi guru." Apa yang terjadi ternyata rengekannya di dengar. Pas tahun itu dia lulus bersaing dengan 16.000 peserta. Allahuakbar.


Kisah kebahagiaan Cang Ato berganti menjadi kisah sedih manakala penyakit GBS menyerang. Segera jari  jemariku melempar  tanya pada mbah google. Penasaran tentang apa itu penyakit GBS. 

Dari info yang kubaca, Guillain-Barre Syndrome (GBS) merupakan sebuah penyakit autoimun yang cukup langka. Seharusnya, sistem imun melindungi tubuh manusia dari berbagai serangan penyakit. Namun dalam kondisi ini, sistem saraf perifer yang berfungsi sebagai pengendali gerakan tubuh justru mengalami gangguan akibat serangan sistem imun. Dalam kondisi parah, penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan.

1,5 bulan di ruang ICU, 3 bulan di ruang HCU, 2 Minggu di ruang inap biasa. Pulang dalam kondisi lumpuh. Satu tahun badan tak bergerak. Setelah satu tahun mulai ada gerakan tangan, butuh enam bulan tangan kiri bisa memegang wajah, lalu disusul tangan kanan. Jari tangan masih kaku dan tidak bisa menggenggam, untuk menekan remot saja tidak mampu. Suntuk itu pasti 1.5 tahun hanya berbaring. Tidak tahu perkembangan dunia luar seperti apa.

Itulah yang Cang Ato alami. Tak terbayang kan bagaimana menghadapi situasi seperti itu. Antara sakit, kepercayaan diri menurun, hingga mungkin timbul keputusasaan. Namun Cang Ato mampu  bangkit, bahkan menjadi inspirasi  bagi banyak orang melalui tulisannya.

Dalam sakitnya Cang Ato menulis dan menulis, dimana saja dan kapan saja, bahkan masih sempat ikut pelatihan menulis. Woow, luar biasa! Menulis  menjadi sebuah terapi yang ampuh dalam menyembuhkan.





Perjuangan melawan sakit yang luar biasa. Dukungan istri yang super sabar, serta orang-orang sekitar membuat semangat untuk bangkit dan berkarya.

Hasil tak akan menghianati usaha. Inilah karya tulis sederhana beliau.

Sebelum sakit
1. Mengejar Azan (2018)

Setelah sakit
2. GBS Menyerangku (2020)
3. Menuju Pribadi Unggul (2020)
4. Belajar Tak Bertepi (2021)
5. Kisah inspiratif Seni Mendidik Diri (2021)

Masih draf
6. Lentera Romadan 
7. Menulis itu gampang
8. Aisyeh Menunggu Cinte ( novel) 







Kisah beliau sangat menginspirasi, tak hanya lewat buku, beliau pun sering diundang menjadi narasumber, bahkan kisahnya dapat disaksikan di chanel youtube.https://youtu.be/fjpPK_w0Bew

https://youtu.be/qhzk01Z7y4w 


"Jangan takut untuk menulis, menulis saja. Jangan menunggu pintar baru menulis, menulis saja dahulu nanti pasti pintar. 
Awali menulis yang sederhana, yang  kita bisa dan yang kita kuasai. Mulailah dengan apa yang kita alami dan rasakan, itu lebih mudah. Untuk memperkaya tulisan kita, silahkan baca tulisan-tulisan orang lain." Pesan Cang Ato mengakhiri pertemuan malam ini.

Silahkan mampir di akun Cang Ato, temukan cerita lainnya yang super. 
Facebook, Suharto Harto/ cing Ato

Hujan yang berrhenti bersamaan berakhirnya pertemuan belajar menulis malam ini, tak akan mnghentikan jemariku menari menguntai kata, bertutur kisah. Semoga bisa mengikuti jejak orang-orang hebat yang sudah menginspirasiku. 



Tanggal pertemuan : 18 Juni 2021
Pertemuan ke : 28
Tema : Menulis  dikala Sakit
Narasumber : Suharto, S.Ag., M.Pd.
Gelombang : 18

Rabu, 16 Juni 2021

Blog adalah Sarana Mengajar dan Belajar


Pendidikan bukan hanya persoalan ke sekolah dan kampu lalu mendapatkan ijazah, tapi soal memperluas wawasan serta menyerap ilmu kehidupan. - no name -

Kalimat bijak di atas, rasanya tepat dengan materi hari ini. Dengan dimoderatori oleh bu Aam Nurhasanah, pelatihan belajar menulis gelombang 18 dimulai tepat pukul 19.00. Narsumber yang sudah pasti keren, seorang wanita yang terjun di dunia militer.

Namanya Nani  Kusmiyati, S.Pd., M.M., CTMP, lahir di Kediri 12 September 1966. Saat ini ibu Mayor bekerja di Lemhannnas dengan jabatan Kasubbag Kerma Multilateral Luar Negeri. 30 buku antologi dan 1 buah buku solo telah dihasilkan. Untuk lebih mengennal ibu Nani, sillaakan mampir ke blognya di  : https://nani2teacher1navy.wordpress.com/2021/03/03/curriculum-vitae-nani-kusmiyati/

salah satu buku antologi

buku solo perrtama


 









Blog sebagai sarana mengajar dan belajar, siapa saja pasti setuju. Bu Nani menceritakan pengalamannya. Beliau mengajar personel militer dan PNS di lingkungan TNI, khususnya TNI AL. Mereka mayoritas sudah menikah dan usianya tak lagi muda. Namun mereka masih semangat untuk belajar dengan berbagai tujuan.

Tujuan tersebut antara lain :

  • untuk persiapan sekolah atau misi di luar negeri
  • ingin mengikuti jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan kursus bahasa Inggris menjadi salah satu syarat untuk mengikuti pendidikan tersebut
  • ingin menjadi guru bagi putra putrinya di rumah, sehingga dapat membantu mereka dalam memecahkan persoalan bahasa  Inggris
Dalam mengajar tentu tak selamanya berjalan mulus. Mengingat peserta yang bersifat heterogen, dari segi usia, latar belakang pendidikan, pangkat dan jabatan, bahkan dalam hal kemampuan.

Namun sebagai guru, hendaknya dapat menciptakan suasana yang dapat diterima siswa-siswanya. Dapat diterima bukan berarti memuaskan, karena sebagai manusia, guru dan pekerja juga memiliki  keterbatasan. 

Apa saja manfaat blog dalam mengajar dan belajar? 
Sebagai pengajar, blog bermanfaat sebagai salah satu media untuk menyimpan materi ajar untuk kemudian dishare meelalui whaatsapp atau sosial media  lainnnya.

Manfaat blog bagi siswa tentu banyak, seperti dari yang tidak punya blog jadi punya, dari yang semula terpaksa menulis jadi ketagihan, bisa saling berkomentar, bisa dibaca orang banyak juga lhoo, pastinya menumuhkan kebanggaan tersendiri. Terlebih dari blog juga bisa menghasilkan karya berupa buku.

Sebagai penulis, blog merupakan sarana menyebarkan  hal-hal yang bersifat edukasi. Pengalaman hidup yang dituangkan dalam blog juga merupakan edukasi yang dapat dibaca orang  lain. 

Cara memotivasi agar konsisten menulis yaitu :
  • dengan membuat target menulis setiap hari. Untuk ini perlu adanya motivasi dari dalam diri sendiri.
  • bergabung dengan teman atau komunitas menulis, seperti sekarang ini
  • membuat target penerbitan buku.
Bu Nani mengingatkan tentang pelajaran yang  didapat dari para narasumber pelatihan menulis mengenai mengapa kita harus menulis
  • karena kita tidak hidup selamanya
  • untuk meningkatkaan level pibaadi
  • untuk memotivasi menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain
  • mendapatkan penghasilan
Wah, membaca pengalaman narasumber memanfaatkan blog sebagai sarana mengajar dan belajar, membangkikan kembali semangat saya untuk menerapkannya kepada siswa saya yang tertunda beberapa taahun lalu.

Terima kasih ibu mayor Nani atas pelajarannya hari ini. Closing statemen yang tak bisa dilupakan : "Media apapun perlu dicoba untuk meningkatkan diri sebagai guru dan penulis. Memintarkan gnerasi muda adalah kewajiban kita semua. Blog adalah salah satu sarana mengajar dan belajar bagi guru, siswa, dan penulis".





Tanggal pertemuan : 16 Jui 2021
Pertemuan ke : 27
Temaa : Bog Adalah Sarana Mengajar dan Belajar
Narasumber : Nani Kuusmmiyaai, S.PD.,M.M.,CTMP
Geloombangg : 18





Jumat, 11 Juni 2021

Cara Mengembangkan Tulisan Nonfiksi


Pertama membaca flyer ini, selain temanya yang menarik, ada satu yang langsung membuat saya penasaran. Blantik Literasi. Untuk literasi, sudah umum, bisa searching di google. Tapi untuk kata blantik, asing bagi saya. Sengaja saya tidak langsung searching, tapi saya ingin bertanya langsung ke narasumber.

Ternyata, blantik itu berasal dari istilah Jawa, yang artinya orang yang mendekat ke masyarakat pasar hewan (sapi, kambing, dsb). Biasanya memakai topi laken. Terlibat dalam transaksi, bahkan semacam mendorong peternak untuk membesarkan ternak-ternak mereka agar bisa dijual dengan harga baik.

Pak Much. Khoiri menggunakan istilah blantik dengan tujuan ingin mendampingi teman-teman dalam bidang literasi, belajar literasi, dan terangkat "harganya" dalam dunia literasi. Impian beliau juga agar teman-teman menjadi pejuang-pejuang literasi bagi bangsa ini. 

Sebuah tujuan yang sangat mulia. Semoga dengan belajar bersama pak Emcho, sapaan akrab beliau, semua bisa menjadi pejuang-pejuang literasi seperti yang diimpikannya.

Pertemuan kali ini sudah diawali oleh bu Kanjeng sebagai moderator. Dilanjutkan pak Emcho dengan memperkenalkan diri. Much. Khoiri seorang dosen dan penulis buku dari FBS dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa), trainer, editor, penggerak literasi, dengan berbagai kesibukan dan segudang prestasi. 

Yang tak kalah mengagumkan, pak Emcho sudah menghasilkan 66 buku. Luar biasa! Tak salah lagi malam ini diberi kesempatan berguru kepadanya. Profil lengkapnya dapat dilihat di https://muchkhoiri.com/2021/01/tentang-penulis/

Pak Emcho membagikan ilmunya tentang cara mengembangkan tulisan nonfiksi. Jika tulisan nonfiksi anda masih pendek dan sederhana, dapat dikembangkan dengan cara menambahkan :

  • Definisi, bisa diambil dari pendapat orang
  • Penjelasan
  • Memberi contoh, dalam paragraf tertentu dapat diberikan suatu contoh.
  • Kasus, mirip dengan contoh tapi sifatnya lebih kolektif.
  • Membuat kutipan, dari buku, tokoh bidang tertentu, dan relevan dengan topik.
  • Anekdot atau humor. 
  • Ungkapan filosofis
  • Peribahasa
Dalam sebuah tulisan, tidak harus penambahan di atas dimasukkan semua. Pilih yang relevan saja. Untuk lebih jelasnya, dapat disimak video berikut https://youtu.be/1-HO0z-oUuI

Beberapa artikel yang bisa dibaca tentang menulis
Dalam mengembangkan tulisan nonfiksi diperlukan latihan. Dalam latihan itu juga harus punya target, makin hari makin berkembang dan semakin baik ke depannya. Teori itu penting, tetapi latihan itu wajib. Jadi berlatihlah setiap hari ! Demikian pesan yang disampaikan pak Emcho dalam closing statement.

Setiap pertemuan dalam belajar menulis ini selalu diberikan materi-materi yang luar biasa. Semoga tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga menjadi panduan dalam berlatih menulis. Tak ada untaian kata yang indah yang dapat dipersembahkan, selain terima kasih yang tak terhingga untuk narasumber dan semua yang terkait.



Tanggal pertemuan : 11 Juni 2021
Pertemuan ke : 25
Tema : Cara Mengembangkan Tulisan Nonfiksi
Narasumber : Much. Khoiri
Gelombang : 18

Rabu, 09 Juni 2021

Menulis Rasa Ngemil


 "Mungkin kamu tidak tahu pasti hasil dari tindakanmu. Tapi kalau kamu tidak bertindak, dipastikan tidak akan pernah ada hasil.  - Mahatma Gandhi -

Kalimat yang sangat pas dengan apa yang kualami hari ini. Sempat ragu ketika ada tawaran dari bu Aam untuk menjadi relawan membagikan materi ke pelatihan belajar menulis gelombang 1 sampai 5. Pertanyaan demi pertanyaan bermunculan di kepala. Akhirnya aku pun menerima tawaran tersebut. Biarkan semua pertanyaan itu terjawab dengan sendirinya.

Jam di ponselku sudah menunjukkan pukul 18.56. Perasaanku semakin berdebar karena itu berarti tugas perdanaku membagikan materi akan segera dimulai. Mau sama dengan bisa. Ibu ketua pun punya tugas yang lebih besar dariku, menjadi moderator. Semangat mencoba sesuatu yang baru.

OmJay telah memberikan pengantarnya. Ibu Maesaroh sang moderator memulai pelatihan kali ini. Dibuka dengan doa, dilanjutkan dengan memperkenalkan narasumber yaitu bapak Ngainun Naim. Bapak kelahiran Tulungagung 19 Juli  1975 ini, telah menghasilkan banyak karya. Salah satunya yang akan dibagikan sekarang.


Menulis itu mudah. Bagaimana caranya, berikut jurus-jurus yang diberikan oleh narasumber :
1. Membaca 
Orang bisa menulis jika banyak membaca. Bagaimana cara membaca? Bangun kebiasaan membaca dengan sedikit paksaan. Sempatkan untuk membaca setiap hari.

2. Menulis 
Menulislah setiap hari minimal lima paragraf.

3. Menguasai apa yang ditulis
Tulislah hal-hal sederhana yang kita ketahui atau kita lakukan

4. Membangun kebiasaan produktif
Biasakan diri membuka pikiran dan hati. Kebiasaan produktif yaitu dengan mendengar, mencatat, dan mengolah menjadi tulisan..

5. Memiliki media untuk mengekspresikan tulisan
Manfaatkan whatsapp untuk berlatih menulis, mengikuti pelatihan menulis, mengisi story dengan kalimat-kalimat yang nanti dapat dikembangkan menjadi artikel utuh.
Manfaatkan blog, facebook, dan media sosial lainnya.

6. Menulis secara ngemil
Sedikit demi sedikit. Diperlukan kesadaran yang tinggi untuk bisa menulis sedikit demi sedikit. Menulis bisa kapan saja dan dimana saja.

7. Menulis tanpa beban
Menulis apa yang ada dalam pikiran, bukan memikirkan apa yang akan ditulis.

8. Menulis tidak mengedit
Menulis adalah menulis, dan menulis tidak mengedit.
Kegiatan menulis terbagi 3 
  • Pre-writing, yaitu persiapan menulis. Membuat draft, mencari sumber bacaan, dan sebagainya.
  • Menulis, tuangkan apa saja yang ada dalam pikiran. Abaikan rasa takut, salah ketik, dan segala hal yang membebani. Tulis sampai habis.
  • Editing, setelah selesai menulis barulah diedit.
9. Luangkan waktu, jangan menunggu waktu luang
Luangkan waktu misalnya 15 menit setiap hari. Bisa juga ditetapkan misalnya 15 menit setiap mau tidur, atau setelah sholat subuh. Sesuaikan saja dengan kesehariannya. Yang penting rutin setiap hari (sedikit tambahan yang saya dapat dari pelatihan menulis online dari facebook). 

Wah .... materi yang luar biasa membangkitkan semangat menulis. Bagiku, poin terakhir harus jadi pegangan. Jangan kesibukan dijadikan alasan. Jangan menunggu sampai tidak sibuk, bisa ketinggalan kereta. Yang lain sudah menerbitkan buku sekian banyak, kita baru mau jalan.

Materi Pak Ngainun Nain bisa dilihat juga di channel youtube berikut : 

atau di blog beliau : https://www.spirit-literasi.id/

Ayo, semangat ! Mau sama dengan bisa. Yup, lega rasanya sudah menyelesaikan tugas membagikan materi. Andai aku tidak menerima tawaran bu Aam, aku tidak akan pernah tau, tidak akan pernah punya pengalaman baru, tidak akan pernah tau bisa atau tidak. 

Terima kasih bu Aam, terima kasih OmJay, pak Ngainun Naim, bu Maesaroh, serta semua yang sudah memberikan pengalaman baru dan ilmu baru dalam hariku.



Tanggal pertemuan : 9 Juni 2021
Pertemuan ke : 24
Tema : Menulis itu Mudah
Narasumber : Ngainun Naim
Gelombang : 18



Senin, 07 Juni 2021

Membuat Desain Cover Buku

 


Cover buku adalah bagian yang juga sangat penting dalam sebuah buku. Sayang sekali jika sebuah tulisan yang sangat bagus, tidak didukung cover yang menarik. Karena salah satu dan yang pertama dilihat orang dalam membeli sebuah buku adalah covernya.

Bagaimana membuat desain cover buku yang menarik? Hal ini akan dibahas oleh narasumber yaitu bapak Achmad Najiullah Thaib atau yang akrab disapa pak Ajinata. Ibu Aam sebagai moderator menyajikan profil beliau melalui link berikut : 

https://sg.docworkspace.com/d/sIG7KwNQkndbyhQY

Profesi awal pak Aji adalah seorang Desainer Grafis sekitar tahun 1987. Tahun 1990 mendirikan perusahaan advertising yang merangkap sebagai desainer grafis. Kemudian tahun 1992 terjun ke dunia perfilman sebagai art director sampai tahun 2018.

Dunia desain grafis sudah akrab dengan pak Aji sejak lama. Beliau belajar aplikasi desain secara otodidak, termasuk mempelajari aplikasi  canva untuk mendesain cover. Sayang pak Aji tak membuatkan tutorial pembuatan desain cover.

Tapi malam ini pak Aji ada berbagi cara membuat cover buku menggunakan aplikasi canva. Bisa dicoba, lho! Aku juga tak mau ketinggalan mencobanya. Lumayan dapat ilmu baru, walaupun hasilnya masih jauh dari yang diharapkan. Tak ada yang susah jika kita mau mempelajarinya.

Menurut pak Aji, aplikasi canva itu sangat praktis, tapi harus punya basic komputer grafis. Selain itu desain juga menyangkut taste. Harus punya jiwa seni juga tentunya. Berikut langkah-langkah membuat desain cover buku menggunakan aplikasi canva :

  • aplikasi ini dapat diinstal di ponsel lho. Setelah itu buka aplikasinya. Nah tampilan awalnya seperti berikut. Setelah itu pilih format A4
  • tampilan dasar setelah memilih A4

  • memilih background cover

  • Menempel background dalam format A5











  • Memilih ilustrasi untuk cover

  • Memasang ilustrasi pada cover

  • Memilih elemen estetis pada cover

  • Pewarnaan dan proses komposisi ruang dan warna

  • Pemilihan warna cover belakang yang komposisi warnanya harus matching dengan cover depan

  • Cover depan dan belakang

  • Memillih typhography dan warna yang pas dengan memilih style
  •  
  • Setlah meilih salah satunnya, warna akan berubah secara otomatis
     











Nah bagaimana langkah-langkah di atas? Mungkin lebih mudah lagi jika dibuatkan tutorialnya menggunakan video. Tak ada salahnya mencoba sendiri. Aku juga ikut mencoba. Ini dia hasilnya .... hehehe .... Tentu beda dengan yang sudah ahli. Bagaimanapun, terima kasih ilmunya pak Aji.
Pak Aji sungguh luar biasa! Karyanya sudah ratusan lho! Tak diragukan lagi. Ini contoh cover buku desain beliau, tulisan karya bu Aam dan ibu ketua kelasku. Wooww ... luar  biasa ya. penulisnya hebat, desainer cover bukunya juga super hebat!!
karya ibu ketua

karya bu Aam

    































Siapa saja bisa menjadi desainer cover, asal memiliki citarasa seni dan kreativitas serta mau mengolah rasa dan intuisi untuk memperindah karya desainnya. IT itu bisa dipelajari. Tidak ada ilmu yang tidak bisa dipelajari. Asal ada kemauan dan tidak mudah menyerah. Temukan keasikan dalam mengerjakan sesuatu, dengan demikian kreativitas akan mengikuti. Penutup dari pak Aji mengakhiri pelatihan kali ini.

Jangan lupa mampir untuk membaca kisah dan pengalaman pak Aji di link berikut :


Tanggal pertemuan : 7 juni 2021
Pertemuan ke : 23
Tema : Membuat Desain Cover Buku
Narasumber : Achmad Najiullah Thaib
Gelombang :  18

Jumat, 04 Juni 2021

Personal Branding Blog


 "Kalau Tuhan sudah memberikan kebebasan bagi setiap manusia untuk memilih, aku mau memilih jadi seseorang yang selalu bisa memberikan manfaat bagi orang lain" - Donny Dhirgantoro -

Alhamdulillah malam ini masih diberikan kesempatan belajar dari seorang narasumber yang telah sangat bermanfaat bagi orang banyak. Namin AB Ibnu Solihin, founder motivatorpendidikan.com, motivator & trainer pendidikan, pembicara seminar parenting, konsultan branding sekolah, dosen, blogger pendidikan, penggiaat pendidikan, dan ayah dari 4 anak yang hidup tanpa gadget, televisi dan bioskop.

Banyak sekali ilmu yang beliau bagikan baik melalui blog maupun media sosial, seperti dalam link berikut yang beliau bagikan :

Apa sih branding itu ? Pak Namin mulai masuk ke materi inti. Branding adalah proses atau strategi yang dilakukan untuk membangun hubungan dengan para pembaca blog atau media sosial yang kita miliki.

Membangun branding harus sejalan dengan kompetensi  yang kita miliki. Jangan coba-coba membangun branding tertentu tapi tidak punya ilmunya. Membangun branding melalui blog juga harus selaras dengan kepribadian kita di blog, medsos, daan segala aktivitas yang kita lakukan.

Menulis konten kreatif di blog dengan konsisten pada branding yang kita miliki addalah kewajiban yang harus ditaati. Jika ingin dikenal sebagai pakar pendidikan misalnya, harus konsisten menulis hal-haal yang berkaitan dengan hal  tersebut.

Unsur-unsur dalam branding diaantaranya adalah :
a. nama merek aataubrand
b. logo
c. tampilan visual blog dan medsos
d. juru bicara
e. suara
f. slogan

Jika kita sudah berhaasil membanggun branding, maka kita sebaggai founder secara personal juga terbangun brandingnya atau yang dikenal dengan personal branding. Publik akan mengenal dari merek kita, cara bicaraa, pembawaan saat menyampaikan seminar, daan cara berpakaian.

Tips membangun branding lewat blog dan media sosial :
  • Kenali potensi dan passion anda
  • Buat nama/alamat blog sesuai branding yang telah ditentukan, unik, simpel, dan mudah diingat.
  • Menulislah sesuai passion anda, publish potensi terbaik yang anda miliki di blog
  • Menulis konten di blog sesuai permintaan pembaca  (lihat padda pencaarian tulisan di statistik blog anda)
  • Selalu masukkan keyword atau tags pada konten  tulisan anda di blog sesuai branding yang anda miliki
  • Kelola blog dengan konsisten dan design yang kreatif dan informatif
  • Share tulisan anda di blog melalui medsos, bangun branding anda di medsos dengan menghadirkan konten positif.
  • Jangan plagiat/ copy paste tulisan orang lain. Menulisslah dengan percaya diri sesuai kapasitas

Sudah saatnya guru menjadi produsen digital bukan lagi konsumen digital. Dengan membuat konten edukasi yang kreatif, diharapkan dapat menjadi senjata kita melawan monster dan predator berupa konten pornografi. 

Sedihnya mendengar, Indonesia termasuk negara yang mengakses konten pornografi paling besar di dunia. Kondisi ini bisa menghancurkan masa depan generasi bangsa. Yuk, kita mulai membuat konten edukasi dengan menulis melalui blog dan media sosial.

Luruskan niat untuk berbagi kebaikan. Tidak ada hasil yang instan, semua butuh proses perjuangan. Apa yang kita tulis hari ini, kelak kita akan menuai hasilnya. Teruslah menjadi pribadi yang menginspirasi, menggerakkaan dan meneladani.

Sebuah pernyataan penutup yang membangkitkan semangat menulis, semangat berbagi, demi anak-aanak generasi penerus bangsa.



Tanggal pertemuan : 4 Juni 2021
Pertemuan ke : 22
Tema : Personal Branding Blog
Narasumber : Namin AB Ibnu Solihin
Gelombang : 18

Rabu, 02 Juni 2021

Pentingnya Digital Skill

 

"The future belongs to those who learn more skill and combine them in creative ways"
"Masa depan adalah  milik mereka yang lebih banyak keterampilan dan menggabungkannya dengan cara-cara yang kreatif"' - Robert Greene -  

Mendengar atau membaca kata digital skill, selalu yang terlintas di benakku adalah sesuatu yang berhubungan dengan teknologi dan komputer. Sesuatu yang selalu menarik dan harus untuk dipelajari. 

Selalu ada hikmah dibalik setiap musibah. Ya, adanya virus corona, selain membawa kesedihan dan kesulitan, tentu membawa dampak positip. Virus corona mengharuskan belajar dan mengajar dari rumah. Hal ini membuat semua orang menjadi manusia pembelajar.

Tidak hanya guru dan siswa yang belajar, orang tua pun mau tidak mau, suka tidak suka harus belajar. Belajar tentang digital. Tak pandang umur, tua-muda, semua harus memiliki keterampilan digital.

Senang sekali malam ini mendapat segudang ilmu dan berbagai pengalaman yang memotivasi, dari seorang guru blogger terkenal. Seorang OmJay yang bercita-cita menjadikan sejuta guru ngeblog. Semoga segera tercapai ya, OmJay (atau mungkin sudah ya).

Berikut OmJay membagikan keterampilan digital yang wajib dimiliki di era new normal.
  • Media sosial, semua bisnis pasti menggunakan media sosial untuk marketing dan mmenjangkau pembeli. Maka dari itu kita harus memahami cara menggunakan media sosial secara efektif.
  • Search Engine Marketing, ilmu ini akan memudahkan dalam menaikkan peringkat website di hasil pencarian google. Jadi, traffic akan meningkat dan secara otomatis ini bisa menaikkan penjualan bisnis.
  • Analytics, kemampuan untuk mengetahui data mana yang harus dikumpulkan dan diukur untuk bisa meningkatkan campaign  dan strategi marketing lainnya.
  • Content marketing : postingan blog, video, podcast, infografis, bahkan update status media sosial. Bukan hanya memahami konten yang bagus, tapi juga cara membuatnya relevan dengan riset keyword dan mengoptimalkannya melalui strategi.
Dengan memiliki digital skill di era new normal, kita bisa menunjukkan potensi dalam memberikan kontribusi bisnis. Skill tersebut juga akan selalu dicari oleh berbagai perusahaan.

Tentu saja digital skill yang telah dibagikan OmJay di atas, tidak hanya bagi dunia bisnis. Kita pun dapat menerapkannya dalam dunia pendidikan. Sebagai seorang guru, kita tidak boleh ketinggalan dari siswa kita dalam hal digital.

Siswa biasanya lebih cepat menerima sesuatu yang berbau digital. Jangan malu belajar dari  mereka. Bukankah kita bisa belajar dari siapa saja, termasuk dari siswa bila kita seorang guru. Orang tua pun bisa belajar dari anaknya.

Ayo, mulai sekarang kita tingkatkan digital skill kita ! Mulai dari mengulang kembali materi, berbagai pengalaman yang dibagikan OmJay melalui link-link berikut :



Closing statement dari OmJay : "Kita adalah para guru tangguh berhati Cahaya. Oleh karena itu kita harus belajar sepanjang hayat. Salah satunya dengan belajar keterampilan digital atau digital skill. 

Semua itu memerlukan banyak latihan dan latihan. Mulai dari membuat email dan kemudian membuat blog serta membuat Chanel YouTube sendiri. 

Tidak ada yang susah kalau kita mau belajar dan berguru kepada ahlinya. Kami di PGRI selalu mendatangkan para pakar di bidangnya. Baik dalam kegiatan belajar bicara maupun belajar menulis seperti sekarang ini. 

Semoga bapak dan ibu bisa belajar dari mereka. Ketika bapak dan ibu sudah lulus dari kegiatan ini, maka bagikan ilmunya kepada kawan guru lainnya. Dengan begitu kita akan semakin cakap digital.

Kelemahan guru kita dibandingkan dengan China adalah masalah membaca. Kita masih lemah membaca sehingga wajar bila kita tertinggal dengan negara lainnya. 

Pesan saya, bila bapak dan ibu ingin menjadi seorang penulis, jangan pelit beli buku. Mulailah menyisihkan penghasilan kita untuk membeli buku. Itulah kemampuan kita akan bertambah dengan membaca buku. Saya memulainya dari membeli buku dan akhirnya menerbitkan buku sendiri. 

Sekarang, kita tak perlu keluar uang banyak bila menguasai digital skill, karena semua ilmu itu ada di internet. Kepandaian kita dalam mencari dan mengembangkan digital skill dapat dibaca dari buku digital yang omjay bagikan. Semoga anda menyempatkan waktu untuk membacanya. Aamiin."

Terima kasih banyak OmJay yang tak pernah bosan tuk berbagi. Saya yang tadinya sama sekali tak mengenal yang namanya blog, setelah mendapat ilmu dari OmJay, jadi keasikan menulis di blog. Meski masih naik turun kaya yoyo. 

Masih belum bisa ditiru dari OmJay, menulis setiap hari. Semoga saya bisa seperti OmJay menulis setiap hari dan menemukan apa yang terjadi.



Tanggal pertemuan : 2 Juni 2021
Pertemuan ke : 21
Tema : Digital Skill
Narasumber : Wijaya Kusumah
Gelombang ke : 18