Pertemuan ke : 13
Senin, 29 November 2021
Berbincang dengan Hoaks, Media Sosial dan Dunia Digital
Jumat, 26 November 2021
Mengekspresikan Diri yang Baik di Media Sosial
- Pilih-pilih konten yang mau dibaca. Seringnya mengakses konten-konten negatif dapat menyebabkan seseorang menjadi stress dan tanpa sadar memunculkan respon kecemasan dan ketakutan tak beralasan yang terlalu berlebihan.
- Follow hanya teman terdekat dan terpercaya. Guna membatasi atau mencegah penyebaran isu-isu hoax dan konten-konten kebencian sampai pada kita.
Pertemuan ke : 12
Rabu, 24 November 2021
Keterampilan Digital untuk Masa Depan yang Cerah
Pertemuan ke : 11
Senin, 22 November 2021
Anak Muda Berani Bikin Perubahan di Dunia Digital
- Tekad/ semangat. Jika sudah ada keinginan yang kuat untuk melakukan perubahan di dunia digital, maka kita akan berusaha belajar kapanpun, di manapun, dan dengan siapapun.
- Lingkungan. Pengaruh lingkungan besar sekali terhadap perubahan di dunia digital. Apabila kia berada di lingkungan orang-orang yang sangat aktif bergelut dalam dunia digital, secara sadar atau tidak, kita pun akan ikut arus tersebut. Sebaliknya, jika lingkungan kita termasuk golongan terbelakang, otomatis kita juga akan jalan di tempat.
- Sarana/ prasarana. Dunia digital terkait erat dengan sarana/prasarana. Jika fasilitas tidak mendukung, tentu saja kita tidak bisa melakukan perubahan di dunia digital.
- Kesempatan. Terkadang kita temukan keadaan seseorang ingin melakukan perubahan di dunia digital, namun karena tidak ada kesempatan, maka perubahan itu pun menjadi tertunda.
- Dukungan. Ada kalanya, untuk melakukan perubahan, kita memerlukan dukungan orang-orang di sekitar kita dalam bentuk dukungan fisik, mental, dan finansial. Hal ini penting, karena melakukan perubahan di bidang digital bukanlah hal sederhana bagi orang-orang tertentu.
- Mengubah mindset (pola pikir), antara lain meski usia sudah lanjut, tetaplah merasa muda, merasa jadul ubahlah dengan menjadi guru gaul. Tidak sempat jangan dijadikan alasan. Setiap orang memiliki waktu yang sama yaitu 24 jam, tinggal bagaimana mengatur waktu yang ada dengan sebaik mungkin
- Meluruskan niat. Niatkan perubahan yang kita lakukan untuk kebaikan umat, khususnya anak-anak didik kita. Tidak tertutup kemungkinan, pada saat kita melakukan perubahan, banyak kendala yang menghadang. Jika niat kita baik, hanya mengharapkan rida Allah, maka akan ada banyak jalan yang memudahkan urusan kita.
- Berani keluar dari zona nyaman. Hal ini tidak mudah dilakukan. Banyak kesenangan yang harus ditukar dengan kesulitan-kesulitan yang kita hadapi dalam gerakan perubahan diri. Cara yang paling ampuh adalah dengan memaksakan diri. Perbuatan baik dimulai dari keterpaksaan, kemudian berubah menjadi kebiasaan, selanjutnya menjadi kebutuhan. Jika sudah sampai kebutuhan, jika kita tak melakukannya, maka kita akan merasa kurang.
- Bergabung dalam komunitas. Hal ini penting. Berada dalam komunitas menjadikan kita semakin terbuka terhadap perubahan. Banyak sekali hal baru yang menginspirasi, memotivasi, dan menguatkan kita untuk mengubah diri. Bahkan kesempatan berkembang luar biasa terbuka lebar.
- Bangun kolaborasi. Sebagai manusia yang sarat dengan keterbatasanm kolaborasi penting dilakukan. Dengan adanya kolaborasi, kekuatan menjadi berlipat gandam dan kekurangan bisa ditutupi. Akhirnya terciptalah karya yang luar biasa.
- Mulai. Gerakan apapun tidak akan berjalan tanpa memulainya. Karena itu, mulailah saat ini, dan jangan pernah menundanya lagi.
Pertemuan ke : 10
Jumat, 19 November 2021
Cara Ampuh Memaksimalkan Potensi di Digital Word
- membutuhkan device tambahan HP, laptop, tablet
- membutuhkan kuota internet dan listrik
- membutuhkan digital skill
- membutuhkan pelengkap tools
- Mindset/ pola pikir : mulai dari hal kecil, tidak perlu bersaing, tidak perlu menyenangkan orang lain, niatkan untuk sedekah ilmu, investasi ke diri sendiri
- Target market/ follower : tentukan target market berdasarkan jenis kelamin, problem, harapan, lokasi, usia
- Hargai karya orang lain dengan tidak menyontek tetapi membuat merek atau ciri khas sendiri.
- Hindari menyebarkan hoaks
- Posting konten : sehari sekali, membangun interaksi, menggunakan fitur live
- Terus update skill : online advertising, desain, video maker, copy writer
- Konsisten
Pertemuan ke : 9
Rabu, 17 November 2021
Inklusivitas di Dunia Digital
- Internet bukan lagi barang baru di Indonesia. Oleh sebab itu internet seharusnya bisa dinikmati oleh siapapun dengan mudah.
- Dunia digital cenderung mempertajam perbedaan dan memperluas keragaman, baik dari aspek fisik maupun pandangan sehingga berpotensi menimbulkan kerawanan sosial.
- Keunikan yang hadir sebagai sebuah keniscayaan, perlu mendapat perlakuan yang proporsional sesuai kondisi keunikannya sehinga mereka dapat menikmati layanan dan kebvtuhan sebagaimana layaknya anggota masyarakat digital lainnya.
- Hak untuk memperoleh akses layanan dan kebutuhan di dunia digital untuk berbagai keperluan seharusnya mampu menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.
Pertemuan ke : 8
Senin, 15 November 2021
Menyalurkan Hobi di Platform Digital
"Nothing is imposible in this world what we look upon today, tomorrow maybe acomplished fact." - R.A. Kartini -
http://www.ritapinang.my.id/2021/02/tuyul-dan-mbah-iwok.html
Kalimat di atas menjadi closing statement dari narasumber, ibu Rita Wati, S.Kom dalam pertemuan ke-7 Pelatihan Guru Motivator Literasi Digital. Ya, waktu dua jam berlalu tak terasa. Menyimak materi dan diisi dengan tanya jawab dari para peserta.
Aku membaca kembali dari chat WAG dari awal. Bicara tentang hobi, setiap manusia tentu mempunyai hobi. Pun dengan narasumber yang memiliki hobi menulis. Dari hobinya tersebut beliau menghasilkan prestasi yang tak sedikit dan tentunya luar biasa.
Hobi yang disalurkan melalui platform digital tentu akan sangat bermanfaat. Beliau memberikan contoh penyaluran hobi menulis beliau di tiga platform digital, yaitu di blog pribadi dan kompasiana.
http://www.ritapinang.my.id/2021/02/tuyul-dan-mbah-iwok.html
https://catatangurumilenial.wordpress.com/2021/09/09/cara-mengatasi-exambrow-tidak-kemakan-virus/
Untuk yang memiliki hobi musik, bernyanyi, beliau menyebutkan youtube sebagai salah satu platform yang dapat digunakan. Tak lupa beliau membagikan youtube miliknya. https://youtu.be/8BCltpp4cqU
- Fungsi logika If dalam ms. Excel https://youtu.be/8BCltpp4cqU
- Membuat sertifikat masal dengan mailmerge https://youtu.be/vvnA6s_QX4A
- Cara menyambungkan WA dari jarak jauh https://youtu.be/W4ZUP42Pcoc
- Fungsi absolut dalam Ms. Excel https://youtu.be/Q7cFp4iB-yQ
- Cara membuat blog https://youtu.be/2ZFZzT8iWV8
- Cara memasukkan gambar, link hidup, dan youtube dalam blog https://youtu.be/iGlVrcRUdn0
- Cara merubah template blog pribadi menjadi tampilan profesional https://youtu.be/XaqpkqtRtic
- Cara membuat page border, dropcap dan mengatur kertas di ms.word https://youtu.be/1aOmxKNugyI
- Cara membuat running teks di blog https://youtu.be/1IszU8Kh0fE
- Cara menggunakan wheel of names https://youtu.be/aEDCRbE3PJI
- Cara membuat daftar menu di blog https://youtu.be/AZ0nF17Jt34
- Mengetik cepat menggunakan suara https://youtu.be/TY-RV1M0sxI
- dapat membangun personal brannding
- bermanfaat untuk orang banyak
- meninggalkan jejak digital
- mulai dikenal dan diundang dalam berbagai seminar/ workshop
- mendapatkan income tambahan
Pertemuan ke : 7
Jumat, 12 November 2021
Menjadi Pejuang Kebenaran di Tengah Gempuran Hoaks
Tak terasa sudah hari Jum'at lagi, bersiap masuk kelas Pelatihan Guru Motivator Literasi Digital pertemuan ke-6. Disela kesibukan menyiapkan soal penilaian akhir semester, ditambah admin suami tercinta menyiapkan dokumen menghadapi tutup buku, tidak boleh terlewatkan juga pertemuan hari ini.
Bersama Ms. Phia yang 'rame' kelas pun dihiasi kegiatan interaktif lewat zoom meeting. Beruntung hari ini jaringan sangat bersahabat. Orang Indonesia memang selalu dihiasi kata 'beruntung' seperti kata Ms. Phia. Sudah jatuh saja masih bilang beruntung, tidak parah.
Masih tentang hoaks, ada lagi nih saudaranya. Fake namanya. Apa lagi itu? Jangan-jangan, sebenarnya setiap hari sering kita hadapi namun belum paham yang sebenarnya. Parahnya lagi, kita malah ikutan menyebarkan hoaks atau fake news tersebut.
Menurut materi yang disampaikan, ada perbedaan antara hoaks dan fake. Hoaks, bersumber dari wikipedia : tipuan kadang-kadang digunakan untuk merujuk pada legenda dan desas-desus urban. Sementara fake news : berita palsu bertujuan sebagai click bait, bisa disengaja atau tidak untuk meyakinkan pembaca dengan sudut pandang tertentu.
Dalam menghadapi hoaks dan fake news yang marak beredar, Ms. Phia memberikan tips agar kita selalu berpikiran positif :
1. Hadapi dengan senyum- Menjaga hubungan baik dengan keluarga dan teman.
- Terimalah bahwa perubahan adalah bagian dari kehidupan.
- Take action.
- Start never wait.
- Sehat jiwa raga. Berpikir positif menjauhkan kita dari penyakit jantung. Finding from Johns Hopkins expert Lisa R. Yanek, M.P.H.
- Bahagia. Memberikan energi positif maka akan mendapatkan energi positif.
- Terarah. Tidak mudah terpengaruh.
Pertemuan ke : 6
Rabu, 10 November 2021
Strategi Menangkal Hoaks
Aku baru saja menutup WAG RT. Hmm ... paling malas kalau ada yang ngeshare berita yang gak jelas, apalagi sifatnya memprovokasi. Belum lagi tentang pengobatan yang jelas-jelas tidak masuk akal, dan bertentangan dengan ilmu kedokteran. Kaya'nya si ibu yang sering ngeshare berita hoaks, perlu diajak ikutan kelas Guru Motivator Literasi Digital. Apalagi tema hari ini pas banget.
Bicara mengenai hoaks, apa sih sebenarnya hoaks itu? Bagaimana pula cara mengetahui sebuah berita itu hoaks atau bukan. Semuanya akan dibahas di pertemuan kelima hari ini bersama nara sumber cantik, Ibu Heni Mulyati, M.Pd dan dimoderatori oleh bapak Muliadi.
Sebelum menyimak pemaparan narasumber, berikut sedikit tentang beliau. Ibu Heni Mulyati, M.Pd lahir di Cilacap, 11 Januari 1982. Saat ini beliau sebagai koordinator Pengembangan Kurikulum Literasi Media, Mafindo bekerja sama dengan Internews, didukung USAID.
Mafindo adalah organisasi kerelawanan yang didukung tim profesional yang berdiri pada 19 November 2016. Merupakan salah satu dari enam organisasi periksa fakta di Indonesia yang menjadi IFCN Signatory, serta peserta aktif forum periksa fakta nasional dan Internasional.
Bu Heni memulai pelatihan dengan membahas tentang perkembangan era digital dan banjir informasi. Beliau mengajak peserta bernostalgia ke era internet belum ditemukan. Media informasi sangat terbatas, seperti TV, radio, dan koran cetak. Komunikasi masih menggunakan telepon rumah atau telepon umum yang menggunakan koin atau wartel. Berkirim kabar pun melalui surat menyurat yang membutuhkan waktu berhari-hari untuk sampai.Sekarang semua berubah. Saluran televisi sudah banyak dan semua ada di genggaman. Siapapun bisa menjaddi pembuat, penyebar, dan pengguna informasi. Bahkan sudah banyak orang yang menjadi milyader karena mempunyai channel youtube sendiri.
Perubahan teknologi berdampak pada masifnya informasi yang diterima baik informasi yang serius maupun yang tidak. Ada beberapa situasi yang perlu disadari terkait dengan banjirnya informasi, yaitu :
- Era post truth, menggambarkan situasi ketika hoaks memiliki pengaruh yang jauh lebih besar dibandingkan fakta yang sebenarnya.
- Matinya kepakaran, adalah suatu frasa yang menggambarkan ketidak percayaan terhadap pendapat para pakar yang notabene memiliki pendidikan ataupun sertifikasi sesuai kapasitas ilmunya (Nichols, 2018).
- Filter bubble, mengacu pada data atau history pengguna, dan Echo chamber, berdasarkan kesamaan informasi antar pengguna.
- Kemampuan literasi digital dan berpikir kritis yang belum merata.
- Polarisasi masyarakat
- Belum cakap memilah informasi dan minimnya kemampuan periksa fakta.
- timbul perpecahan dan saling curiga
- bingung membedakan informasi yang bisa dipercaya dan tidak
- hilangnya nyawa karena informasi yang salah.
- Gunakan Google Reverse Image/ Google images untuk cek unggahan foto
- Cek pada media yang kredibel (anggota dewan pers)
- Cek pada situs pencari fakta, seperti https://turnbackhoax.id/ atau situs https://cekfakta.com/
- Gabung di grup FB : Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax (FAFHH)
- Instal aplikasi Hoax Buster Tools dari Mafindo
- Cek pada Kalimasada (WA Mafindo) atau chatbot untuk fungsi sejenis
Di akhir pemaparanya, narasumber berpesan agar kita bersikap bijak dalam menggunakan media digital. Apa yang kita unggah, akan tinggalkan jejak. Oleh karena itu kita harus periksa faktanya dulu.
Senin, 08 November 2021
Yuk, Cegah Cyber Bullying
Senin t'lah tiba .... 🎶 Senin t'lah tiba .. 🎵 Horee .... horee... horee... ! Siapkan ponsel dan laptop, fokuslah pada WAG. Senin t'lah tiba, saatnya belajarr ... 🎵
Seperti biasa, pelatihan Guru Motivator Literasi Digital dimulai dengan doa agar semua berjalan lancar dan ilmu yang didapat, bermanfaat. Bersama moderator, ibu Rosminiyati.
Semula hari ini yang menjadi narasumber adalah bapak Munif Chatib, namun beliau berhalangan hadir karena sakit dan digantikan oleh Omjay.
Omjay memulai materi dengan menjelaskan pengertian cyber bullying. Cyberbullying merupakan perilaku anti-sosial yang melecehkan ataupun merendahkan seseorang, kebanyakan menimpa anak-anak dan remaja yang dilakukan secara online maupun di dunia siber. Untuk lebih jelasnya, Omjay membagikan video keren berikut : https://youtu.be/Rhinz16z7tM
Bullying adalah penindasan yang dilakukan seseorang tanpa alasan karena merasa lebih memiliki power dibandingkan korban yang ingin di-bully. Power ini didapatkan dari rasa senioritas, kepemilikan, kedudukan, dan kepintaran.
Biasanya, pelaku menutupi kekurangannya dengan cara bully. Faktanya, pelaku dan korban memiliki ketakutan yang sama. Namun muncul dengan cara yang berbeda.
Berbeda dengan bullying yang terjadi di offline, Cyberbullying justru lebih parah. Hal ini karena pada bully offline biasanya yang tahu adalah orang-orang yang melihat secara langsung, namun kalau cyberbully, semua orang yang online dan terkoneksi dapat melihatnya.
Dapat dibayangkan kalau seseorang diserang atau di-bully di media sosial, diserang dengan hate comment penuh dengan kata kasar atau tak senonoh, semua temannya bahkan mungkin keluarganya pasti akan membacanya. Belum lagi kalau pelaku cyberbully mengarahkan teman-temannya untuk menyerang korban. Jangan remehkan cyberbully, karena dapat membuat kesehatan mental korban jadi terganggu.
Jenis-jenis cyberbullying dikutip dari link berikut https://www.hipwee.com/feature/jenis-cyberbullying/
- Perselisihan yang aawalnya cuma dilaakukan antara dua orang atau lebih namun masih dalam skala kecil, lalu menyebar menjaadi viral
- Menyebarkan meme dengan tujuan menghina fisik atau orang yang dijadikan meme
- Cyberstalking aatau 'menguntit' di dunia maya meskipun tidak ketahuan
- Cybercreeping atau perilaku yang dilakukan seseorang yang terobsesi dengan orang lain sehingga selalu mengikutinya secara online
- Pelecehan (harassment)
- Menyebarkan kabar bohong yang mengatasnamakan orang lain sehingga merugikannya
- Berpura-pura jadi orang lain, kalau dari aktifitas itu si peniru mendapat keuntungan
- Outing atau trikery, perilaku berpura-pura jadi orang lain tapi tujuannya untuk menyebar kabar bohong atau rahasia
- Exclusion atau pengucilan, sehingga membuat orang lain tak nyaman, apalagi kalau alasannya diskriminatif
Lalu, apa yang dapat dilakukan terhadap cyberbullying? Berikut tindakan yang dapat dilakukan dalam mencegah dan menghentikan cyberbullying.
- Jangan merespons. Para pelaku bullying selalu menunggu reaksi korban. Untuk itu jangan terpancing untuk merespon aksi pelaku agar mereka tidak merasa diperhatikan
- Jangan membalas aksi pelaku. Membalas apa yang dilakukan pelaku cyberbullying akan membuat Anda ikut menjadi pelaku dan makin menyuburkan aksi tak menyenangkan ini
- Simpan semua bukti. Karena aksi ini terjadi di media digital, korban akan lebih mudah mengcapture, lalu menyimpan pesan, gambar atau materi pengganggu lainnya yang dikirim pelaku, untuk kemudian menjadikannya sebagai barang bukti saat melapor ke pihak yang bisa membantu.
- Segera blokir aksi pelaku. Jika materi-materi pengganggu muncul dalam bentu komentar, pesan instan, gunakan tool preferences/privasi untuk memblok pelaku. Jika terjadi saat chatting, segera tinggalkan chat room.
- Selalu berperilaku sopan di dunia maya. Perilaku buruk seperti membicarakan orang lain, bergosip atau fitnah akan meningkatkan risiko seseorang menjadi korban cyberbullying
- Jika sudah meresahkan, laporkan pada pihak berwenang. Adukan pada pihak yang dipercaya dan berwenang. Jika anak-anak yang menjadi korban, mereka harus melapor pada orangtua, guru atau tenaga konseling di sekolah. Selain mengamankan korban, tindakan ini akan membantu memperbaiki sikap mental pelaku.
Sekarang, dengan adanya dunia maya banyak pelaku cyber bully, (sebutan untuk pelaku bully di sosial media) berlindung di anonymous account untuk mem-bully orang lain. Setiap orang pun dituntut untuk pandai bersikap dalam menggunakan sosial media.
Yuk cegah cyber bullying dengan cara ini! Ada banyak penyebab terjadinya cyber bullying. Berikut empat penyebab yang bisa membuat Anda menjadi korban.
1. Tidak posting terlalu sering atau banyak
Posting terlalu sering dan banyak bisa mengganggu orang lain. Oleh karena itu, posting terlalu sering dan banyak dapat memancing adanya cyber bullying.
2. Hindari konten postingan yang aneh
Apapun yang diunggah ke sosial media, pasti menimbulkan pro dan kontra. Terlebih ketika posting sesuatu yang dianggap aneh dan mengundang bully, meskipun hanya bully di dalam hati. Oleh krena itu, sebagai pengguna social media, sebaiknya batasi mengunggah konten yang mengganggu.
3. Pintar-pintar memilih teman di sosial media
Akun media sosial tidak harus selalu terbuka untuk semua orang. Semakin banyaknya teman di media sosial, maka Anda harus siap-siap dengan banyaknya komentar yang datang.
4. Tidak sembarang bercerita di sosial media Membedakan hal yang lebih baik diceritakan pribadi atau di media sosial. Karena, perbedaan persepsi biasanya terjadi di media sosial.
Penggunaan media sosial (medsos) untuk bersosialisasi dan berbagi, banyak informasi saat ini kerap memicu berbagai aktivitas yang dibarengi tindak intimidasi dan pelecehan terhadap orang lain. Ini menjadi salah satu dampak buruk kehadiran sosial media di tengah masyarakat atau biasa disebut cyberbullying.
Caranya, kita mulai dengan langkah sederhana. Seperti menyebarkan kampanye dan aksi #BalasYangBaik di sosial media, kemudian ajak teman-teman untuk ikut dalam kampanye tersebut, dalam bentuk foto, video dan quotes. Kampanye anti cyberbullying harus terus disuarakan.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menjelaskan dampak dari cyberbullying lebih berbahaya dibandingkan dengan di dunia nyata. Pelaku biasanya mengunggah informasi pribadi orang lain baik dalam bentuk gambar atau video dengan tujuan mempermalukan dan menyakiti korbannya.
Korban akan mengalami trauma psikologis karena pelaku biasanya melakukan berulang-ulang dan menghasut orang lain untuk mengikutinya, meskipun orang lain itu kerap kali tidak mengenal korban
Kita perlu asesmen psikologi lebih lanjut untuk pemulihan secara psikis korban perundungan dunia maya. Kita juga perlu membeberkan cara pencegahan agar anak terhindar dari perundungan di media sosial, berikut ini informasinya.
1. Edukasi anak
Orang tua harus memberikan edukasi menggunakan jejaring online yang aman. Edukasi menjadi langkah paling dasar dalam mencegah cyberbullying. "Peran orang tua menjadi sangat dibutuhkan dalam kondisi tersebut. Keluarga adalah tempat pertama untuk memperoleh pendidikan," Itulah yang seharusnya kita lakukan sebagai orang tua dan guru.
Anak-anak mesti diberikan pemahaman mengenai hal-hal yang bisa dan tidak bisa dilakukan melalui jejaring online, khususnya media sosial. Orang tua dan guru harus mampu menjadi pemandu.
2. Ajari Anak cara menghadapi perundungan
Selanjutnya, orang tua harus mengajari anak cara menghadapi cyberbullying. Meski, hal ini bisa dilakukan oleh pribadi sendiri, tetapi sebagai orang tua tidak ada salahnya mengajarkan.
Beberapa cara menghadapi cyberbullying yang bisa kita ajarkan kepada anak yaitu tidak menanggapi apalagi sampai membalasnya dan sebaiknya blokir saja orang yang mem-bully jika hal tersebut tiba-tiba terjadi.
3. Bimbing anak untuk atur privasi, khususnya data pribadi.
Langkah selanjutnya anak harus mampu mengatur privasi di media sosial. Pengaturan privasi di media sosial sangat membantu mencegah kasus cyberbullying pada anak. Data pribadi anak penting untuk dirahasiakan supaya mereka tidak menjadi korban kejahatan digital.
Meski, tidak ada informasi yang benar-benar privat, tetapi dengan mengatur hal tersebut pihak yang dapat mengakses informasi anak kita lebih tersaring.
Selain itu yang tidak kalah penting adalah edukasi tentang postingan. Berikan pemahaman bahwa apa yang sudah diposting tidak akan hilang, sehingga sikap selektif menjadi poin penting yang harus dimiliki oleh anak. Orang tua dan guru harus paham soal ini. Sebab informasi yang sudah diposting, ibarat paku yang sudah menempel pada kayu. Walaupun pakunya sudah diambil, bekas lubangnya masih ada.
Perlu untuk diketahui, cyberbullying adalah kondisi di mana seseorang merasa tidak nyaman terhadap komentar/informasi/gambar foto yang ditujukan untuk dirinya, yang bertujuan menyakiti, intimidasi, menyebar kebohongan dan menghina, yang diunggah di internet, jejaring media. Hal ini dilakukan oleh orang lain dengan tujuan tertentu. Anak-anak kita jangan sampai menjadi korbannya. Itulah mengapa di PGRI diberikan materi ini dalam kurikulum guru motivator literasi digital (GMLD).
Pandemi virus corona (Covid-19) membuat banyak orang semakin akrab dengan internet. Sekolah, bekerja, berinteraksi dengan teman, semuanya dilakukan secara online. Selain itu, untuk menghilangkan rasa bosan, sebagian besar juga memilih bermain media sosial (medsos). Cyberbulying biasanya dilakukan dengan cara online.
Berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang dirilis pada tahun 2019, tercatat 49% pengguna internet pernah menjadi korban cyberbullying. Tentunya kondisi ini bisa berdampak bagi kesehatan mental pengguna internet. Oleh karenanya, kami di PGRI merasa khawatir, peningkatan penggunaan teknologi dan internet di masa pandemi Covid-19 akan berbanding lurus dengan peningkatan cyberbullying.
Nah, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya peningkatan cyberbullying khususnya di medsos adalah memanfaatkan fitur-fitur yang ada. Saat ini sudah banyak medsos yang memiliki fitur untuk melindungi penggunanya dari cyberbullying. Contohnya untuk fitur private atau pribadi sehingga teman-teman di medsos hanya yang dikenal. Selain itu, ada fitur untuk menyaring komentar negatif dengan memasukkan kata kunci tertentu. Itulah yang sudah dilakukan.
Jadi memang pengguna medsos harus lebih aware untuk memanfaatkan fitur-fitur yang ada. Fitur-fitur itu dibuat bukan tanpa alasan, tapi untuk mengamankan medsos dari bullying
Para pengguna medsos termasuk anak-anak muda, terkadang masih bingung cara melindungi diri dari cyberbullying dan langkah-langkah yang harus dilakukan. Padahal sudah ada fitur di medsos yang mendukung itu semua. Dengan begitu, pengguna medsos bisa menghindari perundungan dan menjaga kesehatan mentalnya.
Di akhir pemaparannya, Omjay berpesan agar kitta terhindar dari perilaku cyberbullying, maka kita bisa meningkatkan :
- Empati (memahami perasaan orang lain)
- Hati Nurani (mendengar suara hati yang membantu untuk melakukan hal yang benar )
- Kontrol diri (berpikir sebelum bertindak)
- Menghormati Orang lain (memperlakukan orang lain dengan baik sebagaimana ia ingin orang lain memperlakukan dirinya)
- Kebaikan Hati (menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan dan perasaan orang lain)
Wow ..! Materi yang luar biasa! Membuka mata tentang kejahatan yang mengintai kita melalui dunia digital. Terlebih dunia digital, dunia maya yang saat ini sudah akrab dengan keseharian. Semoga dengan ilmu yang kita dapat kali ini, mampu menghindarkan kita dari perilaku bullying terlebih terhindar sebagai korban bullying.