Senin, 29 November 2021

Berbincang dengan Hoaks, Media Sosial dan Dunia Digital


"Posting yang penting, bukan yang penting posting. Mulutmu harimaumu, kini jarimu harimaumu."

Kata hoaks, sudah tak asing lagi akhir-akhir ini. Baik itu lewat WAG ataupun media sosial lainnya. Narasumber pada pertemuan ke-13, ibu Aam Nurhasanah seorang guru dan kepala sekolah di Lebak Banten, lewat mentimeter.com ingin mecari tahu apa yang peserta ketahui tentang hoaks. https://www.menti.com/bpgc8gqab1 

Sebanyak 21 peserta sudah menjawab voting yang dikirimkan bu Aam. Jawaban terbanyak menulis bahwa hoaks adalah berita bohong. Berita yang sesungguhnya harus diverifikasi kebenarannya. Jangan mudah percaya dan langsung membagikan jika infonya belum valid!

Seiring berkembangnya zaman, medsos dan dunia digital adalah makanan empuk untuk menyebarkan hoaks. Salah satu contoh hoaks yang sering diterima lewat whatsapp, yaitu mengenai kuota atau pulsa gratis yang menggunakan sebuah instansi beserta linknya agar orang percaya.

Jika kita tak waspada dan langsung tergiur, lalu mengklik link tersebut nanti kita akan diminta untuk meneruskan ke orang-orang. Akibatnya akun kita bisa disalahgunakan oleh orang-orang tak bertanggung jawab yang membuat hoaks tersebut. Agar kita tidak terjerat perangkat hoaks di media sosial, gunakanlah media sosial dengan hal-hal positif dan bermanfaat.

Daripada membagikan hoaks, lebih baik membagi ilmu yang bermanfaat. Contohnya bu Aam yang membagikan ilmunya tentang panduan belajar merajut di channel youtube miliknya.  https://youtu.be/M5C1DTUpy9o 
Wah, keren sekali bu Aam! Di tengah kesibukannya masih menyempatkan untuk merajut. Selain bisa menghasilkan produk, menghasilkan uang pula, dan yang lebih penting menjadi ladang pahala dengan membagikan ilmunya kepada orang banyak lewat media sosial.

langkah apa yang harus kita hadapi ketika ada yang menyebarkan hoaks adalah jika hoaks tersebut dibagikan di sebuah grup, maka kita harus melaporkannya ke admin agar memberikan peringatan kepada orang tersebut bahkan jika sudah keterlaluan agar dikeluarkan saja dari grup.

Supaya kita terhindar dan tidak menjadi korban hoaks, hendaknya kita bijak lagi dalam menyaring informasi yang kita terima. Kita juga harus mengamankan akun kita dengan verifikasi dua langkah yang ada di pengaturan akun. 

Lebih cakap dan cerdas di era digital dan bagikan ilmu yang memotivasi, menebar energi  positif, dan menginspirasi.  Pesan Bu Aam sebagai closing statement. Semoga kita semua dijauhkan dari menyebarkan berita hoaks,  terlebih dihindarkan dari sebagai pembuat hoaks itu sendiri.


Pertemuan ke : 13

Tanggal : 29 November 2021
Tema : Berbincang dengan Hoaks, Media Sosial dan Dunia Digital
Narasumber : Aam Nurhasanah
Moderator : Dail Ma'ruf
GMLD : 6
 

2 komentar: