Senin, 01 November 2021

Membangun Digital Space yang Aman untuk Anak

 


"Pendidikan bukanlah sesuatu yang diperoleh seseorang, tapi pendidikan adalah sebuah proses seumur hidup." - Gloria Steinem

Hujan masih turun dengan derasnya hingga sore menjelang. Udara yang sejuk menggodaku untuk menyiapkan secangkir luwak white coffie hangat sebelum mengikuti Pelatihan Guru Motivator Literasi Digital lewat WAG. Laptop sudah kusiapkan, ponsel pun demikian. 

Waktu sudah menunjukkan pukul 16.00, belum ada tanda-tanda pelatihan dimulai. Mungkin sebentar lagi, hatiku berusaha mengatasi rasa tak sabar. Lima belas menit berlalu, tapi ponselku tak ada notifikasi. Pasti ada yang tak beres. 

Kuraih ponsel di samping laptop. Benar saja, indikator menunjukkan kalau wifi tak terhubung. Auto panik, segera aku merubah setingan dari wifi ke mode data. Chat pelatihan sudah banyak, aku ketinggalan. Tak apalah, aku berusaha membaca chat dari awal. 

Materi hari pertama ini dibawakan oleh narasumber hebat dan ternama, Bapak Wijaya Kusumah atau yang biasa disapa Omjay. Beliau menjabat sebagai Sekjen Ikatan Guru TIK PGRI, juga Founder kelas menulis dan bicara PGRI. Biodata lengkap beliau, dapat dibaca di https://wijayalabs.com/about .

Sebelum membagikan materi dari Omjay, saya penasaran ingin tahu arti Literasi Digital itu sendiri. Dari Wikipedia aku menemukan : Literasi Digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.

Lanjut materi dari Omjay. Ada 4 hal dalam literasi digital yang harus kita kuasai, sehingga kita bisa menyampaikannya kepada peserta didik kita, yaitu kecakapan digital, budaya digital, etika digital dan keamanan digital. Berikut penjelasannya :

  1. Kecakapan digital adalah kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Budaya digital adalah kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan bhinneka tunggal ika dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Etika digital adalah kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari.
  4. Keamanan digital adalah kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang, meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi dan keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.

Materi hari pertama ini termasuk ke dalam wilayah keamanan digital anak, khususnya peserta didik kita dan anak-anak kita di rumah. Nah, bagaimana caranya membangun digital space yang aman untuk anak? Yuk, simak materi Omjay selanjutnya!

Pertama, kita mengajak anak untuk memahami perkembangan dunia digital yang terus berkembang. Kedua, kita harus memahami psikologi anak dan perkembangannya dalam dunia digital. Ketiga, kita harus menyadarkan anak tentang apa saja resiko kejahatan pada anak dan keempat bagaimana cara aman dan nyaman beriunternet bersama keluarga tercinta

Ini menarik nih...saat pandemi  covid, kedekatan anak pada gadget tampaknya lebih dekat daripada ke ayah bundanya. Bagaimana cara memberikan kesadarannya?

Anak-anak kita adalah kelompok yang rentan terhadap berbagai kejahatan digital. Tidak semua orang baik ada dalam dunia digital kita. Salah satunya adalah jangan biarkan anak-anak kita mengumbar data pribadi di media digital atau media sosial. Itu semua tugas kita sebagai guru dan orang tua.

Ketidaktahuan dan ketidakmampuan menggunakan media digital dengan baik dan benar, membuat mereka menjadi korban kejahatan media digital. Bahkan banyak juga orang dewasa yang menjadi korbannya. Kita harus mulai belajar di media digital dan usahakan sudah membuka website https://literasidigital.id/ 

Saat ini, telah terekspos konten pornografi yang muncul tidak dengan sengaja saat anak mengakses media sosial. Orang tua dan guru harus mampu menjadi pemandu buat anak dan peserta didiknya. B    Bagaimana kita mandu anak dan murid supaya tidak kena bahaya dampak negatif dari  konten gadget, simak link berikut https://literasidigital.id/video-literasi-digital/

Banyak orang saat ini tidak memahami bahkan tidak peduli akan bahaya yang dapat mengancam anak-anak kita. Itulah mengapa diadakan kelas GMLD, walaupun kominfo juga telah melaksanakan berbagai webinar literasi digital secara masif di setiap kota dan kabupaten setiap hari di internet.

Kita terkadang dengan mudah saling berbagi informasi termasuk data yang sifatnya pribadi kepada orang yang baru dikenal. Akibatnya data privasi dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Apalagi bila mereka masih anak-anak. Kalau tidak waspada, anak kita bisa hancur masa depannya.

Resiko kejahatan di ruang digital pada anak yang sering terjadi adalah kecanduan games, cyberbully, pelanggaran privasi, kejahatan seksual dan lain-lain yang bisa kita baca di media sosial. Ini adalah salah satu contohnya https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4747446/ratusan-anak-di-jabar-masuk-rs-jiwa-karena-kecanduan-ponsel-ini-gejalanya. Waw....serem ya. 

Langkahnya apa nih ...supaya kita bisa bangun ruang digital yang aman utk anak? Sebaiknya kita mulai,

  • Smart, tidak menyebarkan informasi sensitif seperti nomor telepon, passport/KTP, password, dan  alamat rumah
  • Alert, jangan mudah percaya dengan hal yang tidak masuk akal, jauhi phising dengan tidak meng-klik link sembarangan
  • Strong, gunakan password yang sulit agar tidak mudah diretas baik untuk akun maupun gawai, biasakan menggunakan two step authentication
  • Kind, sadari aktivitas online yang kita lakukan, untuk mencegah terbentuknya rekam jejak yang membuat kita rawan jadi target kejahatan digital.
  • Brave, mengenali dan mencegah bentuk-bentuk kejahatan di ruang digital

Aman Berinternet Bersama Anak 

  • Jaga Komunikasi dengan anak
  • Bekali diri dan terus belajar
  • Gunakan fitur dan aplikasi untuk menjaga keamaanan anak di internet
  • Buat aturan bersama dan terapkan konsekuensinya
  • Menjadi teman, ikuti anak di media sosial dan jangan berlebihan
  • Jelajahi, berbagi dan bermain bersama anak
  • Jadilah teladan digital yang baik
Membangun Digital Space yang Aman Untuk Anak harus dimulai dari kita sebagai orang tua. Ibarat membangun rumah, maka pondasinya harus kuat dan kita harus mulai menanam pohon pendidikan. 

 Pohon pendidikan itu berakar moral dan agam, Berbatang Ilmu pengetahuan, berdaun tali silahturahim dan berbuah kebahagiaan. hal itu harus dimulai dari pendidikan dalam keluarga kita.

Wah, materi yang luar biasa di awal pelatihan. Masalah yang dihadapi sehari-hari saat ini, dimana gadget tak bisa lepas dalam keseharian. Semoga dengan adanya ilmu dari Omjay ini, kita sebagai orangtua, sebagai pendidik, dapat menjadi benteng utama bagi anak-anak dalam mengatasi masalah kejahatan digital.

Tak terasa dua jam telah berlalu, aku harus mengumpulkan resume yang telah kubuat. Jadi ingat waktu mengikuti kelas Belajar Menulis PGRI. Rasa berdebar itu kembali muncul saat harus mengumpulkan resume. Apalagi cuaca hujan seperti sekarang, sinyalnya timbul tenggelam, datang dan pergi.

Namun apapun yang merintang dan menghalangi, semoga aku dan peserta lain dapat menghadapinya. Terus semangat menimba ilmu. Terima kasih Omjay juga moderator dan seluruh panitia.

Link yang Omjay bagikan untuk menambah wawasan kita :

https://www.kompasiana.com/wijayalabs/6111607f6e7f01435744e732/membangun-digital-space-yang-aman-pada-anak?page=all#sectionall

Web Rujukan Digital Parenting


Pertemuan ke : 1
Tanggal : 01 November 2021
Tema : Membangun Digital Space yang Aman untuk Anak
Narasumber : Wijaya Kusumah, S.Pd., M.Pd
Moderator : Dail Ma'ruf, M.Pd




 

8 komentar:

  1. Resume yang bagus dan kren. bisa jadi buku jika ada 20 tulisan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah. Terima kasih sudah berkunjung 🙏. Jadi penyemangat

      Hapus
  2. Berikut ini materi yang omjay sampaikan di pertemuan pertama, silahkan klik di https://www.kompasiana.com/wijayalabs/617fe0ba79b239224d6f8562/bagaimana-membangun-digital-space-yang-aman-untuk-anak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Omjay sudah berkunjung.
      sy juga sudah berkunjung berkunjung melihat materi selengkapnya dari Omjay.

      Hapus
  3. Resume yg menginspirasi, tetap semangat bun ...👍👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trima kasih bunda sudah berkunjung dan penyemangatnya 🤗

      Hapus
  4. Susunan kalimat yg sarat manfaat. Mantaap

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Ms.Phia kunjungannya. Wah, senangnya dikunjungi orang hebat 🤗🙏

      Hapus