Jumat, 18 Juni 2021

Menulis dikala Sakit


"Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya." - HR. Bukhari dan Muslim

Rasanya seperti disentil, begitu membaca flyer pertemuan ke-28 malam ini. Hujan yang mengguyur sejak sore, tennggorokan yang mulai gatal, ditambah badan yaang mulai terasa  tak enak, membuatku membiarkan saja laptop yang tergeletak rapi di meja. Padahal dia sudah memanggilku sedari tadi.

Ah, nanti saja membuat resumenya. Saat ini yang ada di pikiranku hanya ingin rebahan. Baru saja kepala menempel di bantal, tetiba bibir ini tersenyum malu sesaat setelah mata tertuju pada WAG pelatihan menulis.

Menulis dikala sakit. Ini pasti bukan sakit biasa. Aku segera membuka laptop, rasanya malu sekali jika aku tidak menulis hanya karena baru gejala, mungkin hanya masuk angin. Semangat kembali muncul dan tak sabar mau dengar cerita  narasumber kali ini. 

Bapak Suharto, S.Ag., M.Pd yang akrab disapa Cang Ato adalah Guru Madrasah Tsanawiyah negeri (MTsN 5 Jakarta)  Kementrian Agama DKI Jakarta. Memulai ketertarikannya menulis dengan mengikuti pelatihan menulis di wismma UNJ. Dimana beliau mendapat  infomasi dari media sosial facebook.

Itulah awal kisah Cang Ato mengenal OmJay dan narasumber hebat lainnya. Berkat semangat dan kegigihannya dalam berlatih menulis, akhirnya Cang Ato berhasil menerbitkan buku solo perdana yang berjudul "Mengejar Azan"

Buku yang menceritakan rengekan seorang hamba  yang hampir putus asa  karena setiaap tes PNS tidak pernah lulus. Pada akhirnya dia berkata kepada Tuhan "Tuhan jika tahun ini Kau tidak luluskan saya jadi PNS, maka saya akan berhenti jadi guru." Apa yang terjadi ternyata rengekannya di dengar. Pas tahun itu dia lulus bersaing dengan 16.000 peserta. Allahuakbar.


Kisah kebahagiaan Cang Ato berganti menjadi kisah sedih manakala penyakit GBS menyerang. Segera jari  jemariku melempar  tanya pada mbah google. Penasaran tentang apa itu penyakit GBS. 

Dari info yang kubaca, Guillain-Barre Syndrome (GBS) merupakan sebuah penyakit autoimun yang cukup langka. Seharusnya, sistem imun melindungi tubuh manusia dari berbagai serangan penyakit. Namun dalam kondisi ini, sistem saraf perifer yang berfungsi sebagai pengendali gerakan tubuh justru mengalami gangguan akibat serangan sistem imun. Dalam kondisi parah, penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan.

1,5 bulan di ruang ICU, 3 bulan di ruang HCU, 2 Minggu di ruang inap biasa. Pulang dalam kondisi lumpuh. Satu tahun badan tak bergerak. Setelah satu tahun mulai ada gerakan tangan, butuh enam bulan tangan kiri bisa memegang wajah, lalu disusul tangan kanan. Jari tangan masih kaku dan tidak bisa menggenggam, untuk menekan remot saja tidak mampu. Suntuk itu pasti 1.5 tahun hanya berbaring. Tidak tahu perkembangan dunia luar seperti apa.

Itulah yang Cang Ato alami. Tak terbayang kan bagaimana menghadapi situasi seperti itu. Antara sakit, kepercayaan diri menurun, hingga mungkin timbul keputusasaan. Namun Cang Ato mampu  bangkit, bahkan menjadi inspirasi  bagi banyak orang melalui tulisannya.

Dalam sakitnya Cang Ato menulis dan menulis, dimana saja dan kapan saja, bahkan masih sempat ikut pelatihan menulis. Woow, luar biasa! Menulis  menjadi sebuah terapi yang ampuh dalam menyembuhkan.





Perjuangan melawan sakit yang luar biasa. Dukungan istri yang super sabar, serta orang-orang sekitar membuat semangat untuk bangkit dan berkarya.

Hasil tak akan menghianati usaha. Inilah karya tulis sederhana beliau.

Sebelum sakit
1. Mengejar Azan (2018)

Setelah sakit
2. GBS Menyerangku (2020)
3. Menuju Pribadi Unggul (2020)
4. Belajar Tak Bertepi (2021)
5. Kisah inspiratif Seni Mendidik Diri (2021)

Masih draf
6. Lentera Romadan 
7. Menulis itu gampang
8. Aisyeh Menunggu Cinte ( novel) 







Kisah beliau sangat menginspirasi, tak hanya lewat buku, beliau pun sering diundang menjadi narasumber, bahkan kisahnya dapat disaksikan di chanel youtube.https://youtu.be/fjpPK_w0Bew

https://youtu.be/qhzk01Z7y4w 


"Jangan takut untuk menulis, menulis saja. Jangan menunggu pintar baru menulis, menulis saja dahulu nanti pasti pintar. 
Awali menulis yang sederhana, yang  kita bisa dan yang kita kuasai. Mulailah dengan apa yang kita alami dan rasakan, itu lebih mudah. Untuk memperkaya tulisan kita, silahkan baca tulisan-tulisan orang lain." Pesan Cang Ato mengakhiri pertemuan malam ini.

Silahkan mampir di akun Cang Ato, temukan cerita lainnya yang super. 
Facebook, Suharto Harto/ cing Ato

Hujan yang berrhenti bersamaan berakhirnya pertemuan belajar menulis malam ini, tak akan mnghentikan jemariku menari menguntai kata, bertutur kisah. Semoga bisa mengikuti jejak orang-orang hebat yang sudah menginspirasiku. 



Tanggal pertemuan : 18 Juni 2021
Pertemuan ke : 28
Tema : Menulis  dikala Sakit
Narasumber : Suharto, S.Ag., M.Pd.
Gelombang : 18

6 komentar:

  1. Tulisan yang muantaaaapπŸ‘πŸ‘πŸ˜

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih ibu ketua yg selalu memberi semangat

      Hapus
  2. Bagus keren tulisan nya😍😍😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih miss, selamat bergabung πŸ₯°

      Hapus
  3. Terima kasih bunda. Teruslah menulis dan berbagi,liatlah apa yang terjadi πŸ™πŸ™πŸ‘

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah bpk πŸ™. Terima kasih sudah menginspirasi dan sudah mampir diblog sy.
      Suatu kebanggaan dan penyemangat buat sy

      Hapus