"Mungkin kamu tidak tahu pasti hasil dari tindakanmu. Tapi kalau kamu tidak bertindak, dipastikan tidak akan pernah ada hasil. - Mahatma Gandhi -
Kalimat yang sangat pas dengan apa yang kualami hari ini. Sempat ragu ketika ada tawaran dari bu Aam untuk menjadi relawan membagikan materi ke pelatihan belajar menulis gelombang 1 sampai 5. Pertanyaan demi pertanyaan bermunculan di kepala. Akhirnya aku pun menerima tawaran tersebut. Biarkan semua pertanyaan itu terjawab dengan sendirinya.
Jam di ponselku sudah menunjukkan pukul 18.56. Perasaanku semakin berdebar karena itu berarti tugas perdanaku membagikan materi akan segera dimulai. Mau sama dengan bisa. Ibu ketua pun punya tugas yang lebih besar dariku, menjadi moderator. Semangat mencoba sesuatu yang baru.
OmJay telah memberikan pengantarnya. Ibu Maesaroh sang moderator memulai pelatihan kali ini. Dibuka dengan doa, dilanjutkan dengan memperkenalkan narasumber yaitu bapak Ngainun Naim. Bapak kelahiran Tulungagung 19 Juli 1975 ini, telah menghasilkan banyak karya. Salah satunya yang akan dibagikan sekarang.
1. Membaca
Orang bisa menulis jika banyak membaca. Bagaimana cara membaca? Bangun kebiasaan membaca dengan sedikit paksaan. Sempatkan untuk membaca setiap hari.
2. Menulis
Menulislah setiap hari minimal lima paragraf.
3. Menguasai apa yang ditulis
Tulislah hal-hal sederhana yang kita ketahui atau kita lakukan
4. Membangun kebiasaan produktif
Biasakan diri membuka pikiran dan hati. Kebiasaan produktif yaitu dengan mendengar, mencatat, dan mengolah menjadi tulisan..
5. Memiliki media untuk mengekspresikan tulisan
Manfaatkan whatsapp untuk berlatih menulis, mengikuti pelatihan menulis, mengisi story dengan kalimat-kalimat yang nanti dapat dikembangkan menjadi artikel utuh.
Manfaatkan blog, facebook, dan media sosial lainnya.
6. Menulis secara ngemil
Sedikit demi sedikit. Diperlukan kesadaran yang tinggi untuk bisa menulis sedikit demi sedikit. Menulis bisa kapan saja dan dimana saja.
7. Menulis tanpa beban
Menulis apa yang ada dalam pikiran, bukan memikirkan apa yang akan ditulis.
8. Menulis tidak mengedit
Menulis adalah menulis, dan menulis tidak mengedit.
Kegiatan menulis terbagi 3
- Pre-writing, yaitu persiapan menulis. Membuat draft, mencari sumber bacaan, dan sebagainya.
- Menulis, tuangkan apa saja yang ada dalam pikiran. Abaikan rasa takut, salah ketik, dan segala hal yang membebani. Tulis sampai habis.
- Editing, setelah selesai menulis barulah diedit.
9. Luangkan waktu, jangan menunggu waktu luang
Luangkan waktu misalnya 15 menit setiap hari. Bisa juga ditetapkan misalnya 15 menit setiap mau tidur, atau setelah sholat subuh. Sesuaikan saja dengan kesehariannya. Yang penting rutin setiap hari (sedikit tambahan yang saya dapat dari pelatihan menulis online dari facebook).
Wah .... materi yang luar biasa membangkitkan semangat menulis. Bagiku, poin terakhir harus jadi pegangan. Jangan kesibukan dijadikan alasan. Jangan menunggu sampai tidak sibuk, bisa ketinggalan kereta. Yang lain sudah menerbitkan buku sekian banyak, kita baru mau jalan.
Materi Pak Ngainun Nain bisa dilihat juga di channel youtube berikut :
atau di blog beliau : https://www.spirit-literasi.id/
Ayo, semangat ! Mau sama dengan bisa. Yup, lega rasanya sudah menyelesaikan tugas membagikan materi. Andai aku tidak menerima tawaran bu Aam, aku tidak akan pernah tau, tidak akan pernah punya pengalaman baru, tidak akan pernah tau bisa atau tidak.
Terima kasih bu Aam, terima kasih OmJay, pak Ngainun Naim, bu Maesaroh, serta semua yang sudah memberikan pengalaman baru dan ilmu baru dalam hariku.
Tanggal pertemuan : 9 Juni 2021
Pertemuan ke : 24
Tema : Menulis itu Mudah
Narasumber : Ngainun Naim
Gelombang : 18
Bu Anita, makin kesini narasinya makin elegant, tulisannya semakin oke❤️❤️
BalasHapusasiikk ... maksih ibu ketua yang hebat. Semoga bisa seeperti ibu ketua dan semua yaanng hebaat
HapusTambah mantul tulisannya Bu ๐๐
BalasHapusmakasih ibu hebatku
HapusLuar biasa...mantap๐๐ป
BalasHapusterima kaasih ibu hebat
Hapuskereen bu nita .. selamat juga tuk tugas nya baruny.. semangaat terus ibu.๐๐ช
BalasHapusterima kaassih bu weni yg hebat. semangat terus tuk kita ...
HapusKerennnn bu.. semangat ya bu๐
BalasHapusResumenya mantul Bunda Eunike๐
BalasHapus