Sabtu, 25 Maret 2023

Pintu-pintu Masuknya Setan

Malaikat tidak pernah salah, setan tidak pernah benar. Manusia bisa salah dan benar, maka kita dianjurkan saling mengingatkan bukan menyalahkan.
― Achmad Mustafa Bisri
Penyair dan penulis

Siang-siang bicarain setan, bolehlah ... Sebab kalau malam, yang ada jadi gak bisa tidur bayangin rupa si setan yang menyeramkan itu lho!

Padahal setan itu tidak selalu yang kita bayangkan berpenampilan seram, dengan beragam nama. Apalagi di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, ada saja model dan nama setan yang beragam.

Aku sih, gak mau ngomongin setan yang rupa-rupa warnanya itu. Yang mau aku omongin tuh, ceramahnya ustazah Hj. Sariyah Husein,Lc.waktu ngisi kajian di Majelis Taklim Nur Attaqwa, 13 November 2011 yang lalu.

Beliau mengatakan bahwa setan itu mengganggu manusia dengan tujuan agar manusia malas beribadah, hingga akhirnya jauh dari Allah.

Ada beberapa pintu masuknya setan :
1. Kebodohan
Kebodohan bisa mengotori hati, karena ketidaktahuan. Supaya hati tidak kotor dan tidak menumpuk dosa, kita diharapkan untuk senantiasa menuntut ilmu.
Seperti ada pepatah, tuntutlah ilmu sejak dalam buaian hingga ke liang lahat.

2. Kemarahan
Kemarahan akan memberikan keburukan pada lisan, badan, juga hati manusia.
Apa yang harus kita lakukan jika kita marah? 
Istighfar, mengingat pahala besar bagi orang yang bisa meredam emosi.
Jika sedang marah, baiknya diam, jika sedang berdiri, duduklah atau berbaring.

Mau cara yang unik supaya kita bisa meredam amarah?
Ambil cermin, ngaca deh, klo lagi marah pasti jeleknya keluar. Hehehe ... masih mau marah? 

3. Mencintai dunia
Wah, ini yang juga paling disenangi setan tuk gangguin kita.

Melalui kekayaan, harta benda, anak sekalipun, bisa digunakan setan tuk mengganggu manusia.

Setan senang membuat kita mencintai dunia. Saking semangatnya cari uang, mengumpulkan pundi-pundi rupiah, kadang manusia sampai lupa menkalankan kewajibannya kepada Allah.

Kehadiran buah hati yang diidamkan, juga dapat membuat kita jauh dari Allah.

Wah, sepertinya tiga hal di atas tanpa kita sadari sudah sering kita lakukan. Berarti sebegitu seringnya kita sendiri yang membukakan pintu masuk setan.

Lalu, bagaimana cara supaya kita tidak membuka ketiga pintu tersebut agar setan tidak masuk? Tentu dengan menuntut ilmu agar tidak menjadi orang bodoh, berusaha meredam emosi, serta menjadikan dunia dalam genggaman, bukan dalam hati.

Selalu mendekatkan diri pada Allah, itu intinya. Marilah kita saling mengingatkan! Semua kembali kepada pribadi masing-masing. Masih mau bukain pintu buat setan?? 


Jumat, 24 Maret 2023

Perbaiki Niat, Sehidup Sesurga

"Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya."

Sering ya, kita mendengar kalimat di atas. Sepenggal kalimat yang diambil dari hadits Arba'in 1.

إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ

“ Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju .” 

Sabtu, 14 Maret 2020. Ustadzah Hj. Robi'ah Adawiyah membagikan ilmunya untuk jamaah di majelis taklim Baitul Mukhlisin. Supaya aku ingat lagi, aku pindahkan catatanku di buku kuning, ke catatan online. Semoga bermanfaat ya.

Hikmah dari hadist 1 yang dibagikan ustadzah :
1. Alasan menjadikan hadits ini pada bagian 1 adalah agar orang-orang yang menuntut ilmu menyadari pentingnya niat dan meniatkan semua kebaikannya hanya kepada Allah.

2. Niat, menjadi syarat diterimanya dan diberinya pahala atas setiap perbuatan seorang mukmin.

3. Waktu dan tempat niat adalah saat hendak melakukan ibadah dan dalam hati (tidak harus diucapkan).
Jika niat diucapkan untuk membantu hati menghilangkan was was.

4. Niatnya seorang Mukmin terkadang lebih baik dari amalnya.

5. Memotivasi kita agar setiap amal ibadah yang kita lakukan harus dilandasi dengan keikhlasan untuk meraih kebahagiaan dunia dan pahala di akhirat.

6. Selalu mencari ridho Allah dalam setiap amal kebaikan, agar amal tersebut bernilai ibadah.

Yuk, mulai sekarang perbaiki niat! Apapun kegiatan yang kita lakukan, niatkan semata karena ibadah kepada Allah. 

Nah, jadi buat diriku jangan ada lagi melakukan sesuatu karena manusia, karena ingin dilihat teman, ingin dilihat atasan, supaya naik gaji, dan sebagainya. Bukan, bukan begitu ya!

Sudah dapat ilmunya dari ustadzah, yuk berbagi, yuk dijalankan. Pesan terakhir ustadzah sebelum mengakhiri taklim, "Perbaiki niat, sehidup sesurga!"

Maafkan aku masih banyak kekurangan dalam mencatat. Tak bosan-bosan menanti koreksi, kritik, dan saran untuk yang lebih baik. Terima kasih.

Nantikan hikmah dari hadits bagian selanjutnya, masih bersama ustadzah Hj. Robi'ah Adawiyah. 


Rabu, 22 Maret 2023

Persiapan dan Amalan di Bulan Ramadan

"Ilmu itu ada di mana-mana, pengetahuan di mana-mana tersebar, kalau kita bersedia membaca, dan bersedia mendengar." - Felix Siauw

Pekerjaan rumahku selesai seiring berakhirnya waktu solat subuh. Aku mengambil buku kuning di dalam tas yang juga berwarna kuning, yang tergantung di dinding kamarku.

Niatnya, sebelum puasa aku mau mulai lagi menulis di blog yang sudah lebih dari setahun kutinggalkan. Apa daya, tantangan terberat itu tak kunjung bisa kulalui. Apalagi tantangannya kalau bukan "M".
Ya, "MALAS"

Hari ini, aku harus bisa mengalahkanmu!! Kubuka kembali catatan singkat berisi ceramah dari ustadzah Hj. Robi'ah Adawiyah, pada tawaqufan sementara taklim minggu lalu.

Menyambut bulan suci Ramadan, beliau memberikan 3 persiapan dan 3 amalan yang harus kita lakukan. Apa sajakah? Inilah catatan kecilku, ditambah hasil googling juga 🤭. Sebab aku tuh minim banget ilmu agama, makanya kudu nambah-nambah dari mbah google.

Persiapan menyambut bulan suci Ramadan :
1. Membekali diri dengan ilmu
Bulan Ramadan, bulan ke-9 dalam perhitungan kalender Hijriyah. Bulan yang istimewa bagi umat muslim.

Secara bahasa, Ramadan berasal dari kata ramdha, yarmadhu, yang berarti panas yang terik atau panas yang membakar. Secara maknawiyah, dapat dihayati sebagai bulan yang dapat membakar dan melebur segala dosa orang-orang yang berpuasa.

Nama lain dari bulan Ramadan yang membuatnya menjadi istimewa :
* Syahrul Qur'an = bulan Al-Qur'an. Bulan dimana diturunkannya Al-Qur'an pertama kali.
* Shahrus shabr = bulan melatih kesabaran
* Syahrul ghufron = bulan penuh ampunan
* Syahrur rahmah = bulan penuh kasih sayang
* Syahrul jihad wal-falaah = bulan kemenangan
* Syahrus shiyam = bulan pengendalian hawa nafsu
* Syahrul tarbiyah = bulan pendidikan

Masih banyak lagi yang harus aku pelajari tentang ramadan, tentang puasa, tentang sahur. Semoga tak ada lagi kata malas tuk terus menambah ilmu.

2. Membekali diri dengan perbanyak tobat
Salah satunya dengan memperbanyak istighfar.
Istighfar merupakan pintu utama tobat. 
Macam-macam istighfar :
* istighfar Rasulullah : 
أستغفر الله 
Astaghfirullah
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah.

Istighfar penghapus dosa besar 

أستغفر الله العظيم، الذي لا إله إلا هو الحي القيوم و أتوب إليه

Astaghfirullahal'adzim, alladzi la ilaha illa huwal hayyul qayyumu wa atuubu ilaih.

Istighfar ketika di dalam majelis

رَبِ اغْفِرْ لِي وَ تُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّبُ الرَّحِيْمِ

 Rabbighfirli wa tub ‘alaiya, innaka antat tawwabur rahiim

* istighfar nabi Adam AS QS. al-A'raaf [7]:23).  

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Robbana dholamna anfusana, wa illam taghfir lana wa tarhamna, lanakuunanna minal khasirin

* istighfar nabi Yunus (QS. al-Anbiyaa' [21]: 87

لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ

Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minazh zhaalimiin.

* istighfar nabi Musa AS (Surat Al Qashash: 16)

 رَبِّ اِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَغَفَرَ لَهٗ ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ 

Latin: Rabbi innii dholamtu nafsii faghfirlii faghofaralahuu innahuu huwal ghafuururrakhiim

* istighfar nabi Nuh AS (surat Nuh : 28)

رَبِّ اغۡفِرۡلِىۡ وَلِـوَالِدَىَّ وَلِمَنۡ دَخَلَ بَيۡتِىَ مُؤۡمِنًا وَّلِلۡمُؤۡمِنِيۡنَ وَالۡمُؤۡمِنٰتِؕ وَلَا تَزِدِ الظّٰلِمِيۡنَ اِلَّا تَبَارًا
Rabbigh fir lii wa liwaa lidaiya wa liman dakhala baitiya mu'minanw wa lil mu'miniina wal mu'minaati wa laa tazidiz zaalimiina illaa tabaaraa

* istighfar nabi Ibrohim AS (Al Mumtahanah : 5)
رَبَّنَا لَا تَجۡعَلۡنَا فِتۡنَةً لِّلَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا وَاغۡفِرۡ لَـنَا رَبَّنَا‌ ۚ اِنَّكَ اَنۡتَ الۡعَزِيۡزُ الۡحَكِيۡمُ
Rabbana laa taj'alnaa fitnatal lillaziina kafaruu waghfir lanaa rabbanaa innaka antal aziizul hakiim

* istighfar nabi Sulaiman AS (QS Sad : 35)
قَالَ رَبِّ اغۡفِرۡ لِىۡ وَهَبۡ لِىۡ مُلۡكًا لَّا يَنۡۢبَغِىۡ لِاَحَدٍ مِّنۡۢ بَعۡدِىۡ‌ۚ اِنَّكَ اَنۡتَ الۡوَهَّابُ
Qoola Rabbigh fir lii wa hab lii mulkal laa yambaghii li ahadim mim ba'de inaka Antal Wahhab

3. Perbanyak memohon doa agar dipermudah dalam melakukan ibadah di bulan Ramadan

Selesai mengetahui 3 persiapan menghadapi bulan ramadan, auto aku terbengong-bengong. Ternyata aku ini seperti bayi baru lahir yang gak tau apa-apa. Ya Allah, panjangkan umurku untuk aku bisa belajar lebih banyak lagi. Aamiin.

Nah, selanjutnya ada amalan pokok di bulan Ramadan. Apa sajakah? Yuk, lanjutt ...!

1. Meningkatkan dan memperbanyak sholat.
Perbaiki sholat wajib, perbanyak sholat sunah.
Sholat sunah yang paling utama adalah sholat sunah rawatib muakad, yaitu sholat yang dikerjakan antara azan dan iqamah. Jangan kurang dari 12 rakaat.

2. Memperbanyak interaksi dengan Al Qur'an

3. Memperbanyak infak

Hmm ... sholat sunah itu banyak ternyata. Ternyata lagi, masih banyak banget ya kurangnya aku.

Ya Allah .... seberapa banyak waktu hidupku yang kuhabiskan hanya untuk ilmu dunia, hanya untuk urusan dunia? Mampukan aku tuk bisa lebih mendekatkan diri kepada Mu, ya Allah.

Bagaimanapun, aku bersyukur, masih bisa ikut bergabung dengan majelis ilmu. Walaupun sedikit, biarlah sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit.

Pembaca yang baik hati, mohon maaf ya jikalau apa yang kutulis di atas banyak banget salah n kurangnya. Harap maklum, kritik dan sarannya agar segera dapat kuperbaiki. Terima kasih 🥰



 

 

Rabu, 08 Desember 2021

Berbagi Praktik Baik Literasi Digital


"Teknologi hanyalah alat. Namun, untuk menjadikan anak-anak bisa saling bekerjasama dan termotivasi, guru adalah yang paling penting." - Bill Gates -

Seperti biasa, hari Senin, Rabu, dan Jum'at adalah hari yang selalu kunanti. Pelatihan Guru Motivator Literasi Digital yang senantiasa memberikan ilmu-ilmu baru bersama nara sumber yang luar biasa! 

Sejak pukul satu, jari jemariku sudah asik menari di atas keyboard laptop. Memasukkan angka demi angka dari buku nilai ke dalam aplikasi rapot. Hari-hari yang merepotkan menjelang akhir semester. Sudah beberapa tahun terakhir dunia digital merubah pembuatan rapot. Dulu membuat rapot masih manual, hitung nilai masih menggunakan kalkulator, memasukkan nilai ke rapot pun tinggal tulis tangan, gak pake ribet.

Sebagai seorang guru, tentu kita tak boleh menolak pembaruan. Meski usia tak lagi muda, semangat harus tetap muda. Awal-awal memang penuh keribetan dan kesulitan sudah pasti, namun seiring berjalannya waktu semua dapat dengan mudah diatasi. Anak didik saja sudah semakin akrab dengan dunia digital, masa' gurunya tidak. 

Dunia digital memang selalu menarik buatku. Seperti sore ini, nara sumber yang membagikan ilmunya adalah ibu Maria Magdalena Sumakul seorang guru komputer dan penulis buku informatika. Wow ...! Entah mengapa aku begitu kagum dengan seorang wanita yang berkecimpung di dunia komputer. Apalagi menulis buku tentang coding. 

Coding, sebuah kata yang dari dulu membuatku penasaran ingin mempelajarinya dan mengajarkan kepada anak didikku. Dua buku tentang coding sudah kubeli, apa daya masalah keterbatasan fasilitas membuatku menunda keinginan belajar. Di sekolah tempatku mengajar tak tersedia komputer, untuk meminta anak didik membawa laptop dari rumah pun hanya beberapa orang saja yang bersedia. Ya, begitulah. Semoga ada jalan keluar demi mencerdaskan anak bangsa.

Literasi digital sudah sering dibahas dalam beberapa pertemuan lalu. Untuk mengingatkan kembali, bu Maria tak lupa membagikan materinya dalam bentuk PPT. Literasi Digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya. 

Manfaat literasi digital :
  • menambah wawasan individu, kegiatan mencari dan memahami informasi
  • meningkatkan kemampuan individu untuk lebih kritis dalam berpikir, serta memahami informasi
  • menambah penguasaan "kosa kata" individu, dari berbagai informasi yang dibaca
  • meningkatkan kemampuan verbal individu
  • meningkatkan daya fokus serta konsentrasi individu
  • menambah kemampuan individu dalam membaca, merangkai kalimat, serta menulis informasi
Literasi digital mampu mengembangkan dunia pendidikan. Literasi digital yang semakin baik akan membuka akses terhadap informasi yang lebih luas. Dengan cara ini, kualitas sektor  pendidikan dapat ditingkatkan.

Masih dalam PPTnya bu Maria menjelaskan alasan literasi digital harus diajarkan dalam dunia pendidikan. Hal ini karena dekatnya anak-anak dengan media sosial yang rentan terhadap pengaruh negatif. Dengan pemahaman literasi digital juga bisa mencegah terjadinya cyber bullying atau phising atau penipuan berkedok iming-iming di dunia digital.

Literasi digital dapat dilakukan di rumah maupun di sekolah. 
Contoh literasi digital di sekolah :
  • komunikasi dengan guru atau teman menggunakan media sosial
  • mengirim tugas sekolah lewat email
  • pembelajaran dengan cara online, yakni lewat aplikasi atau web
  • mencari bahan ajar dari sumber terpercaya di internet  
Contoh literasi di rumah :
  • melakukan penelusuran dengan menggunakan browser
  • mendengarkan layanan musik dari layanan streaming resmi
  • melihat tutorial memasak dari internet
  • menggunakan laptop yang tersambung ke internet untuk mengerjakan tugas atau pekerjaan
Rasanya contoh tersebut di atas sudah tak asing lagi bagi kita, karena adanya pandemi yang membuat kita mau tak mau akrab dengan media sosial dan berbagai aplikasi penunjang belajar online ataupun bekerja dari rumah lainnya.

Tujuan pembelajaran literasi digital di sekolah :
  • Meningkatkan kapasitas guru untuk menyajikan pembelajaran yang menarik bagi siswa melalui pemanfaatan media digital
  • mengintegrasikan kompetensi dasar dalam pembelajaran untuk meningkatkan kecakapan digital
  • Menumbuhkan karakter baik melalui pemanfaatan media digital dengan mengutamakan etika dan norma sosial
Nah begitu banyak tujuan dan manfaat dengan adanya literasi digital, jangan sampai kalah dengan anak didik dalam memanfaatkan media digital. Semoga dengan terus belajar mengenai literasi digital, bukan saja ilmu bermanfaat bagi diri  sendiri yang  kita dapat, tetapi kita juga dapat berbagi praktik baik.  Tetap dengan membentengi anak-anak dengan ilmu agama agar mereka dapat memanfaatkan media sosial dengan bijak.




Pertemuan ke : 17

Tanggal : 8 Desember 2021
Tema : Berbagi Praktik Baik literasi Digital
Narasumber : Maria Sumakul
Moderator : Ms. Phia
GMLD : 6
 

Senin, 06 Desember 2021

Bijak dalam Bermedia Sosial




"Jika kamu berbuat baik berarti kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri, dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri" (Al-Isra : 7)  Sumber : https://www.islampos.com/bijak-bersosial-media-40408/

Sedianya hari ini pelatihan Guru Motivator Literasi Digital akan bersama narasumber yaitu Mr. Bams. Namun karena sesuatu dan lain hal beliau tidak dapat hadir dan digantikan oleh bapak Dail Ma'ruf yang membawakan tema Bijak dalam Bermedia Sosial. Dengan dipandu moderator bapak Muliadi, pelatihan kali ini pun dimulai dengan tak lupa berdoa.

Media sosial merupakan media yang diunakan masyarakat untuk mengkomunikasikan kepada pihak lain baik perseorangan atau publik. Sekarang ini berbagai media sosial sudah tak asing lagi bagi kita. Facebook, instragram, twitter, telegram, whats app, adalah beberapa contoh media sosial yang sering kita gunakan. Whats app adalah media sosial teratas yang paling banyak digunakan.


Manfaat media sosial yaitu untuk menjalin silaturahmi, menambah relasi, bisnis, dan sebagai wadah untuk menunjukkan karya mereka. Media sosial itu bagaikan pisau yang bisa digunakan untuk hal baik atau juga untuk kejahatan, tergantung penggunanya. Begitupun dengan media sosial, jika dimanfaatkan untuk hal positif maka beribu kebaikan kita raih. Dampak buruk media sosial pasti ada namun itu bisa diminimalisir. 

Bagaimana kita bisa bijak dalam bermedia sosial? Sebelumnya nara sumber memberikan dua arti dari kata bijak itu sendiri, yaitu :

  1. Selalu menggunakan akal budinya; pandai; mahir. 
  2. Pandai bercakap-cakap; petah lidah
Beliau menambahkan arti bijak dari sang ayah yang juga sekaligus menjadi guru agama beliau, yaitu bijak sama dengan adil. Maknanya menempatkan sesuatu pada tempatnya. Orang bijak artinya orang yang pandai menempatkan sesuatu sesuai dengan peruntukannya. 

Nah, jika kita ingin disebut bijak dalam bermedia sosial maka tempatkan media sosial itu sesuai fungsinya. Bijak dalam bermedia sosial akan menimbulkan semangat dan manfaat. Menjadi orang yang bijak adalah pilihan, sedangkan tua adalah kepastian. Orang yang lebih tua bisa jadi kurang bijak dan yang lebih muda malah lebih bijak.

Berikut dapat kita lakukan untuk menjadi bijak, yaitu dengan memposisikan diri sebagai pengguna media sosial yang cerdas. Misalnya ada yang posting berita kecelakaan dengan disertai foto-foto korban yang mengenaskan, hingga siapa saja yang melihatnya bisa kehilangan selera makan, segera hapus postingan tersebut dan minta kepada orang yang memposting untuk segera menghapus dan tidak menyebarkan lagi. Gunakan foto-foto sewajarnya.

Contoh yang lagi ramai yaitu chat dari orang-orang tak dikenal yang diawali dengan perkenalan atau hal-hal baik kemudian berujung penipuan. Kita harus waspada dengan orang-orang yang demikian. Jika mendapati chat yang sudah mengarah ke hal-hal yang tidak baik, segera akhiri dan blokir. Jangan sampai kita ikut menjadi korban.

Materi yang sangat bermanfaat, mengingatkan kita agar menggunakan media sosial dengan hal-hal yang bermanfaat. Tak salah bila banyak kata pepatah yang dulu menyebutkan bahwa mulutmu harimaumu, kini di era digital berubah menjadi jarimu harimaumu atau postinganmu harimaumu. Jadi sebelum posting sesuatu atau berkomentar di media sosial adalah bijak untuk memikirkannya lagi apakah bermanfaat atau tidak, agar jangan kita dibuat susah oleh karena postingan kita sendiri.



Pertemuan ke : 16

Tanggal : 6 Desember 2021
Tema : Bijak dalam Bermedia Sosial
Narasumber : Dail Ma'ruf
Moderator : Muliadi
GMLD : 6




Jumat, 03 Desember 2021

Literasi Digitalisasi Menciptakan Kemampuan dan Kesempatan


Jangan beri kesempatan pada diri sendiri untuk menunda-nunda sesuatu yang harus dilakukan. Pastikan untuk segera bertindak seperti yang telah anda putuskan! Action is power! -  Andrie Wongso -

Menerima tugas mengajar TIK di kelas 5 awalnya merupakan beban bagiku. Namun seiring berjalannya waktu, aku bersyukur mendapat tugas ini. Aku berkesempatan untuk mengembangkan diri, menuntut ilmu, terlebih di era digitalisasi sekarang ini. Kesempatan mempelajari lebih jauh tentang literasi digital terbuka luas di depan mata.

Setelah mengikuti pembelajaran berbasis TIK (Pembatik) secara daring dari level satu dan terhenti di level ketiga karena gagal dalam membuat video pembelajaran interaktif. Kesempatan berikutnya datang, Guru Motivator Literasi Digital, semakin membuatku tertarik untuk memperdalam ilmu. Banyak narasumber hebat yang membagikan ilmunya tentang literasi digital.

Seperti pada pertemuan ke-15 hari ini, bapak Raimundus Brian Prasetyawan berbagi tentang bagaimana literasi digitalisasi menciptakan kemampuan dan kesempatan. Diawali dengan membagikan apa saja media digital itu. Media digital berupa program komputer, game, aplikasi handphone, gambar digital, video, media sosial, website, audio, dan e-book.

Literasi digital itu sendiri, beliau mengutipnya dari buku Peran Literasi Digital di Masa Pandemik (2021) karya Devri Suhardi, merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya.

Kecakapan pengguna dalam literasi digital mencakup kemampuan untuk menemukan, mengerjakan, mengevalusi, menggunakan, membuat serta memanfaatkannya dengan bijak, cerdas, cermat, serta tepat sesuai kegunaannya. 

Dari berbagai media digital yang kita kenal sekarang ini, dapat menciptakan kemampuan dan kesempatan berupa memperoleh wawasan dan informasi baru. Sudah barang tentu informasi yang begitu luas dapat dengan mudahnya diperoleh.

Dengan literasi digital, kita juga mendapat kesempatan mengembangkan diri, meningkatkan skill melalui pelatihan-pelatihan yang banyak ditawarkan mulai dari yang tak berbayar hingga yang berbayar. 

Selain itu, tambahan penghasilan bisa kita dapatkan. Misalnya dengan berjualan online. Sebagai seorang penulis, dapat menghasilkan karya berupa buku untuk kemudian dijual tentu bukan hanya jadi kebanggaan bila buku tersebut dibeli banyak orang, namun terlebih lagi mendapatkan penghasilan tambahan.

Menjalin relasi pun adalah salah satu yang dapat diciptakan melalui literasi digital. Misalnya dengan ikut whatsapp grup GMLD ini, bisa mendapat banyak kenalan baru dari berbagai daerah. Dari sanalah kita dapat menjalin relasi. 

Pengalaman narasumber yang luar biasa, bisa dijadikan pelajaran. Literasi digitalisasi membawa beliau membuat beberapa blog yang bermanfaat, menulis buku baik buku antologi maupun buku solo yang kemudian berhasil dijual sehingga dapat menambah penghasilan. 

Melalui pelatihan belajar menulis PGRI, beliau yang awalnya hanya menjadi peserta lalu berkesempatan menjadi narasumber di berbagai pelatihan hingga menjadi pengurus. Kesempatan yang tak dilewatkan begitu saja. Luar biasa!

Tak sampai di situ, ilmu yang beliau dapatkan tak hanya dinikmati sendiri. Beliau membagikan ilmunya dengan membuat komunitas guru bloger, mengadakan pelatihan membuat blog. Bukan hanya sampai jadi penulis, dunia penerbitan pun beliau geluti.

Melihat kemampuan dan kesempatan yang tercipta dari adanya literasi digitalisasi, rasanya sayang untuk tidak mengambil setiap kesempatan yang datang. Seperti kutipan kata bijak di awal tulisanku ini agar kita tidak memberi kesempatan kepada diri kita untuk menunda-nunda. 

Pelatihan melalui zoom hari ini diwarnai dengan tanya jawab, sharing dari sesama peserta begitu seru, tak terasa hingga harus berakhir bersamaan dikumandangkannya azan maghrib. Bunda Helwiyah sebagai moderator pun harus mengakhiri dengan penuh ucapan syukur karena acara berjalan dengan lancar. Terima kasih pak Brian untuk ilmunya yang luar biasa.


 

Pertemuan ke : 15

Tanggal : 3 Desember 2021
Tema : Literasi Digitalisasi Menciptakan Kemampuan dan Kesempatan
Narasumber : Raimundus Brian Prasetyawan
Moderator : Helwiyah
GMLD : 6

Senin, 29 November 2021

Berbincang dengan Hoaks, Media Sosial dan Dunia Digital


"Posting yang penting, bukan yang penting posting. Mulutmu harimaumu, kini jarimu harimaumu."

Kata hoaks, sudah tak asing lagi akhir-akhir ini. Baik itu lewat WAG ataupun media sosial lainnya. Narasumber pada pertemuan ke-13, ibu Aam Nurhasanah seorang guru dan kepala sekolah di Lebak Banten, lewat mentimeter.com ingin mecari tahu apa yang peserta ketahui tentang hoaks. https://www.menti.com/bpgc8gqab1 

Sebanyak 21 peserta sudah menjawab voting yang dikirimkan bu Aam. Jawaban terbanyak menulis bahwa hoaks adalah berita bohong. Berita yang sesungguhnya harus diverifikasi kebenarannya. Jangan mudah percaya dan langsung membagikan jika infonya belum valid!

Seiring berkembangnya zaman, medsos dan dunia digital adalah makanan empuk untuk menyebarkan hoaks. Salah satu contoh hoaks yang sering diterima lewat whatsapp, yaitu mengenai kuota atau pulsa gratis yang menggunakan sebuah instansi beserta linknya agar orang percaya.

Jika kita tak waspada dan langsung tergiur, lalu mengklik link tersebut nanti kita akan diminta untuk meneruskan ke orang-orang. Akibatnya akun kita bisa disalahgunakan oleh orang-orang tak bertanggung jawab yang membuat hoaks tersebut. Agar kita tidak terjerat perangkat hoaks di media sosial, gunakanlah media sosial dengan hal-hal positif dan bermanfaat.

Daripada membagikan hoaks, lebih baik membagi ilmu yang bermanfaat. Contohnya bu Aam yang membagikan ilmunya tentang panduan belajar merajut di channel youtube miliknya.  https://youtu.be/M5C1DTUpy9o 
Wah, keren sekali bu Aam! Di tengah kesibukannya masih menyempatkan untuk merajut. Selain bisa menghasilkan produk, menghasilkan uang pula, dan yang lebih penting menjadi ladang pahala dengan membagikan ilmunya kepada orang banyak lewat media sosial.

langkah apa yang harus kita hadapi ketika ada yang menyebarkan hoaks adalah jika hoaks tersebut dibagikan di sebuah grup, maka kita harus melaporkannya ke admin agar memberikan peringatan kepada orang tersebut bahkan jika sudah keterlaluan agar dikeluarkan saja dari grup.

Supaya kita terhindar dan tidak menjadi korban hoaks, hendaknya kita bijak lagi dalam menyaring informasi yang kita terima. Kita juga harus mengamankan akun kita dengan verifikasi dua langkah yang ada di pengaturan akun. 

Lebih cakap dan cerdas di era digital dan bagikan ilmu yang memotivasi, menebar energi  positif, dan menginspirasi.  Pesan Bu Aam sebagai closing statement. Semoga kita semua dijauhkan dari menyebarkan berita hoaks,  terlebih dihindarkan dari sebagai pembuat hoaks itu sendiri.


Pertemuan ke : 13

Tanggal : 29 November 2021
Tema : Berbincang dengan Hoaks, Media Sosial dan Dunia Digital
Narasumber : Aam Nurhasanah
Moderator : Dail Ma'ruf
GMLD : 6