Aku baru saja menutup WAG RT. Hmm ... paling malas kalau ada yang ngeshare berita yang gak jelas, apalagi sifatnya memprovokasi. Belum lagi tentang pengobatan yang jelas-jelas tidak masuk akal, dan bertentangan dengan ilmu kedokteran. Kaya'nya si ibu yang sering ngeshare berita hoaks, perlu diajak ikutan kelas Guru Motivator Literasi Digital. Apalagi tema hari ini pas banget.
Bicara mengenai hoaks, apa sih sebenarnya hoaks itu? Bagaimana pula cara mengetahui sebuah berita itu hoaks atau bukan. Semuanya akan dibahas di pertemuan kelima hari ini bersama nara sumber cantik, Ibu Heni Mulyati, M.Pd dan dimoderatori oleh bapak Muliadi.
Sebelum menyimak pemaparan narasumber, berikut sedikit tentang beliau. Ibu Heni Mulyati, M.Pd lahir di Cilacap, 11 Januari 1982. Saat ini beliau sebagai koordinator Pengembangan Kurikulum Literasi Media, Mafindo bekerja sama dengan Internews, didukung USAID.
Mafindo adalah organisasi kerelawanan yang didukung tim profesional yang berdiri pada 19 November 2016. Merupakan salah satu dari enam organisasi periksa fakta di Indonesia yang menjadi IFCN Signatory, serta peserta aktif forum periksa fakta nasional dan Internasional.
Bu Heni memulai pelatihan dengan membahas tentang perkembangan era digital dan banjir informasi. Beliau mengajak peserta bernostalgia ke era internet belum ditemukan. Media informasi sangat terbatas, seperti TV, radio, dan koran cetak. Komunikasi masih menggunakan telepon rumah atau telepon umum yang menggunakan koin atau wartel. Berkirim kabar pun melalui surat menyurat yang membutuhkan waktu berhari-hari untuk sampai.Sekarang semua berubah. Saluran televisi sudah banyak dan semua ada di genggaman. Siapapun bisa menjaddi pembuat, penyebar, dan pengguna informasi. Bahkan sudah banyak orang yang menjadi milyader karena mempunyai channel youtube sendiri.
Perubahan teknologi berdampak pada masifnya informasi yang diterima baik informasi yang serius maupun yang tidak. Ada beberapa situasi yang perlu disadari terkait dengan banjirnya informasi, yaitu :
- Era post truth, menggambarkan situasi ketika hoaks memiliki pengaruh yang jauh lebih besar dibandingkan fakta yang sebenarnya.
- Matinya kepakaran, adalah suatu frasa yang menggambarkan ketidak percayaan terhadap pendapat para pakar yang notabene memiliki pendidikan ataupun sertifikasi sesuai kapasitas ilmunya (Nichols, 2018).
- Filter bubble, mengacu pada data atau history pengguna, dan Echo chamber, berdasarkan kesamaan informasi antar pengguna.
- Kemampuan literasi digital dan berpikir kritis yang belum merata.
- Polarisasi masyarakat
- Belum cakap memilah informasi dan minimnya kemampuan periksa fakta.
- timbul perpecahan dan saling curiga
- bingung membedakan informasi yang bisa dipercaya dan tidak
- hilangnya nyawa karena informasi yang salah.
- Gunakan Google Reverse Image/ Google images untuk cek unggahan foto
- Cek pada media yang kredibel (anggota dewan pers)
- Cek pada situs pencari fakta, seperti https://turnbackhoax.id/ atau situs https://cekfakta.com/
- Gabung di grup FB : Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax (FAFHH)
- Instal aplikasi Hoax Buster Tools dari Mafindo
- Cek pada Kalimasada (WA Mafindo) atau chatbot untuk fungsi sejenis
Di akhir pemaparanya, narasumber berpesan agar kita bersikap bijak dalam menggunakan media digital. Apa yang kita unggah, akan tinggalkan jejak. Oleh karena itu kita harus periksa faktanya dulu.
A perfect writing is a finished one, you made it, and your resume is awesome
BalasHapusThank you ms.Phia 🙏🥰
HapusTerima kasih sudah mengerjakan tugasnya dengan baik. Semoga kelak bisa jadi buku yang bermutu.
BalasHapusAamiin ... terima kasih Omjay
HapusKeren Bunda, bagus sekali 🥰 salam Literasi 🙏🙏
BalasHapusTerima kasih bunda 🙏 semangaaatt ... 🔥🔥
HapusAyo kan mantap ,semangat Bu pasti bisa
BalasHapusSiiaaapp ... terima kasih 🙏
Hapusresume yang indah . usul dikit, flayer utama di tarik samping dan bawah biar besar. mksh
BalasHapussiap pak, flyer saya perkecil dari aslinya, hehe ... berarti next, ukuran asli saja ya. terima kasih pak, masukannyaa
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus