Senin, 06 Desember 2021

Bijak dalam Bermedia Sosial




"Jika kamu berbuat baik berarti kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri, dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri" (Al-Isra : 7)  Sumber : https://www.islampos.com/bijak-bersosial-media-40408/

Sedianya hari ini pelatihan Guru Motivator Literasi Digital akan bersama narasumber yaitu Mr. Bams. Namun karena sesuatu dan lain hal beliau tidak dapat hadir dan digantikan oleh bapak Dail Ma'ruf yang membawakan tema Bijak dalam Bermedia Sosial. Dengan dipandu moderator bapak Muliadi, pelatihan kali ini pun dimulai dengan tak lupa berdoa.

Media sosial merupakan media yang diunakan masyarakat untuk mengkomunikasikan kepada pihak lain baik perseorangan atau publik. Sekarang ini berbagai media sosial sudah tak asing lagi bagi kita. Facebook, instragram, twitter, telegram, whats app, adalah beberapa contoh media sosial yang sering kita gunakan. Whats app adalah media sosial teratas yang paling banyak digunakan.


Manfaat media sosial yaitu untuk menjalin silaturahmi, menambah relasi, bisnis, dan sebagai wadah untuk menunjukkan karya mereka. Media sosial itu bagaikan pisau yang bisa digunakan untuk hal baik atau juga untuk kejahatan, tergantung penggunanya. Begitupun dengan media sosial, jika dimanfaatkan untuk hal positif maka beribu kebaikan kita raih. Dampak buruk media sosial pasti ada namun itu bisa diminimalisir. 

Bagaimana kita bisa bijak dalam bermedia sosial? Sebelumnya nara sumber memberikan dua arti dari kata bijak itu sendiri, yaitu :

  1. Selalu menggunakan akal budinya; pandai; mahir. 
  2. Pandai bercakap-cakap; petah lidah
Beliau menambahkan arti bijak dari sang ayah yang juga sekaligus menjadi guru agama beliau, yaitu bijak sama dengan adil. Maknanya menempatkan sesuatu pada tempatnya. Orang bijak artinya orang yang pandai menempatkan sesuatu sesuai dengan peruntukannya. 

Nah, jika kita ingin disebut bijak dalam bermedia sosial maka tempatkan media sosial itu sesuai fungsinya. Bijak dalam bermedia sosial akan menimbulkan semangat dan manfaat. Menjadi orang yang bijak adalah pilihan, sedangkan tua adalah kepastian. Orang yang lebih tua bisa jadi kurang bijak dan yang lebih muda malah lebih bijak.

Berikut dapat kita lakukan untuk menjadi bijak, yaitu dengan memposisikan diri sebagai pengguna media sosial yang cerdas. Misalnya ada yang posting berita kecelakaan dengan disertai foto-foto korban yang mengenaskan, hingga siapa saja yang melihatnya bisa kehilangan selera makan, segera hapus postingan tersebut dan minta kepada orang yang memposting untuk segera menghapus dan tidak menyebarkan lagi. Gunakan foto-foto sewajarnya.

Contoh yang lagi ramai yaitu chat dari orang-orang tak dikenal yang diawali dengan perkenalan atau hal-hal baik kemudian berujung penipuan. Kita harus waspada dengan orang-orang yang demikian. Jika mendapati chat yang sudah mengarah ke hal-hal yang tidak baik, segera akhiri dan blokir. Jangan sampai kita ikut menjadi korban.

Materi yang sangat bermanfaat, mengingatkan kita agar menggunakan media sosial dengan hal-hal yang bermanfaat. Tak salah bila banyak kata pepatah yang dulu menyebutkan bahwa mulutmu harimaumu, kini di era digital berubah menjadi jarimu harimaumu atau postinganmu harimaumu. Jadi sebelum posting sesuatu atau berkomentar di media sosial adalah bijak untuk memikirkannya lagi apakah bermanfaat atau tidak, agar jangan kita dibuat susah oleh karena postingan kita sendiri.



Pertemuan ke : 16

Tanggal : 6 Desember 2021
Tema : Bijak dalam Bermedia Sosial
Narasumber : Dail Ma'ruf
Moderator : Muliadi
GMLD : 6




4 komentar:

  1. kren ,mantap, resume yang SPJ. mantap bunda

    BalasHapus
  2. Benar sekali kita harus bijak bermedia sosial agar mampu meninggalkan jejak digital yang baik. Terima kasih sudah mengerjakan tugasnya dengan baik

    BalasHapus