Senin, 12 Mei 2025

Workshop Dakwah Virtual di Era Digital

"Kemajuan teknologi adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang."

Hari yang dinanti datang juga. Setelah sempat harap-harap cemas karena sehari sebelumnya hujan turun dengan derasnya. Minggu, 11 Mei 2025 matahari masih malu-malu menyapa. Udara dingin sisa-sisa hujan semalam, menerpa wajahku sepanjang jalan menuju lokasi.

Tak sampai setengah jam, aku menghentikan motor di depan sebuah gedung berlantai tiga. Bayt Al Ateeq. Begitu yang tertulis di dinding pagar gedung tersebut.
Ragu melalui jembatan kecil menuju ke halaman gedung, aku pun meminta tolong kepada seseorang yang sedang bersih-bersih untuk menggeser sedikit motor di depanku yang agak menghalangi. Tak hanya menggeser motor, orang itu menawarkan memarkirkan motorku di tempat parkir gedung. Alhamdulillah. 

Aku mulai menaiki anak tangga demi anak tangga menuju lantai 3 tempat dimana aku akan belajar. Masih sepi tentu saja, karena waktu acara dimulai masih satu setengah jam ke depan. Namun di dalam ruangan sudah ada beberapa orang sedang menyiapkan konsumsi.

Satu jam berlalu, para peserta mulai berdatangan. Nara sumber, pun para petinggi telah hadir menandakan acara segera akan dimulai. Dua pembawa acara membuka acara, ditandai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Rusdyatul Ummah (RU), dan diakhiri Mars Institut Attaqwa KH. Noer Ali (IAN).
Sambutan-sambutan dari Ketua Panitia, Pimpinan RU, pimpinan IAN, menjadi acara selanjutnya dan diakhiri penandatanganan MOU antara RU dan IAN.





Acara yang telah dinanti pun tiba. Sebelum mendapatkan ilmu dari para ustadzah, tak lupa berdoa agar ilmu yang akan didapatkan bermanfaat bagi semua orang.
Materi pertama dari ustadzah Hj. Mimi Jamilah Mahya, M.Irkh dari IAN, tentang Urgensi Dakwah Virtual di Era Digital. 




Semula, mendengar kata dakwah kok terasa berat ya buatku. Terbayang harus menjadi seseorang yang mensyiarkan agama, berbicara tentang agama kemana-mana.


Secara aku tidak memiliki kemampuan dalam hal itu. Ibarat sekolah, aku masih di tingkat paud dalam mempelajari agama Islam. 

Setelah mendengarkan penjelasan ustadzah. Ternyata kita tidak harus menjadi seseorang seperti yang ada dalam pikiranku itu.

Kita tetap bisa berdakwah dengan cara menyebarkan dakwah para pemuka agama, para ustad-ustadzah, bahkan hanya dengan mengutip kata-kata bijak dari ulama pun, kita sudah ikut berdakwah.


Di era digital sekarang ini, semua lebih dimudahkan. Dakwah pun jadi lebih menyenangkan dengan menggunakan platform-platform media sosial yang sudah tidak asing lagi tidak hanya bagi kalangan muda. Pun bagi kaum 80an ke bawah.




Facebook, instagram, tiktok, capcut, beberapa media sosial yang sudah tak asing lagi. Tinggal bagaimana kita memanfaatkan media sosial tersebut untuk hal yang bermaanfaat. Dalam hal ini untuk berdakwah.

Nah, pada sesi terakhir, sesi yang sudah dinanti-nanti adalah sesi praktik. Bagaimana memanfaatkan media sosial untuk berdakwah. Pemateri oleh Izza Ma'rifah, M.Sos; Mawaddah Warohmah, M.Pd; Wahyudin Murais, S.Pd; Lailiya Rahmawati S, S.Ag.




Para peserta yang merupakan perwakilan dari 18 RU, telah dibagi kedalam beberapa kelompok. Setiap kelompok didampingi kakak kakak mahasiswa yang siap membantu para peserta dalam praktik membuat dakwah virtual.

Keseruan demi keseruan tercipta di sesi terakhir ini. Ada yel yel, pengiriman tugas perwakilan dari tiap kelompok. Belum lagi berbagai kendala seperti ponsel yang ngehang, watermark tidak tersimpan di galeri, sampai peserta yang masih kaku menggunakan aplikasi pun ada.

Maklumlah para peserta banyak yang sudah 'senior' jadi harus penuh dengan kesabaran. Yang penting bukan sekedar hasilnya, tapi prosesnya.

Usia bukan kendala untuk belajar. Semangat tetap nomor satu. Good job buat semua peserta workshop hari ini. Dapat ilmunya, dapat silaturahminya, dapat semuanya. 

Aku sendiri yang awalnya merasa kecil hati, asing, dan rasa-rasa lainnya. Ikut merasakan manfaat yang luar biasa. Terima kasih untuk semua pihak penyelenggara atas kerja kerasnya berbagi ilmu. Next ditunggu ilmu-ilmu selanjutnya.

Foto-foto workshop bisa dilihat di link berikut ya : 
https://drive.google.com/drive/folders/11Uf18kgKM6AxJb7l0jlRCNKaHIP6sXF-?usp=drive_link



Minggu, 01 Desember 2024

KADO ISTIMEWA

"Mulailah darimana kamu berada. Gunakanlah segala sesuatu yang kamu miliki. Lakukanlah apa saja yang kamu bisa" 

Sebuah kalimat yang sangat memotivasi, baru saja kudapatkan dari sosial media usai melihat kembali video persembahan murid-muridku -yang kusebut Kiddos, di hari guru yang lalu.

https://youtu.be/dM_tsLEHI04?si=2Vqe2WUqsE2eJI1R

Selasa, 26 November 2024. Hari yang mendebarkan karena my kiddos akan menampilkan tarian Ampar Ampar Pisang dalam rangka memperingati hari guru. Yang berdebar bukan hanya my kiddos yang mau tampil, aku pun sebagai gurunya ikut berdebar.


Bagaimana kalau nanti mereka lupa gerakannya, karena grogi? Bagaimana nanti kalau musiknya berhenti di tengah jalan? Bagaimana kalau ... bagaimana kalau ... berbagai pertanyaan berkecamuk dalam benakku.

Alhamdulillah, my kiddos sungguh luar biasa ! Mereka menari dengan bagus, kompak, meski ada accident kecil. Hiasan salah satu kiddos ada yang terlepas. Tapi tak masalah, karena mereka tetap menari dengan baik hingga selesai. 


Lega rasanya, usai gerakan terakhir ditampilkan. Satu persatu mereka menuruni anak tangga panggung. Rasa bahagia yang tak terucapkan. Penampilan mereka menjadi kado istimewa buatku di hari guru kali ini.

Akhirnya setelah 2 tahun menjadi guru kelas 6, tahun ini aku menjadi guru kelas 4. Dua tahun tak terlibat langsung melatih murid-murid, rasanya ada yang kurang. Bersyukur aku bisa kembali mengajarkan my kidos menari. Dasarnya si kinestetik ini, gak bisa kalo diam aja. Harus bergerak dan bergerak, hehehe ...


Bukan guru tari yang pro, hanya guru biasa, yang tak punya kemampuan apa-apa. Hanya mengandalkan youtube, lalu ATM. Bukan kartu buat ambil uang ya. Amati, Tiru, Modifikasi. Yuppss ! Memberikan apa yang bisa kuberi meski tak berarti.

Awalnya, latihan pertama, aku hanya meminta my kiddos mengikuti video tarian tersebut dari youtube. Selain agar mereka kenal dulu dengan tariannya, juga karena ... sssttt ... ada mama-mama yang ngeliatin 😂

Terus terang aku tuh beraninya cuma sama anak-anak. Kalau ada mama-mamanya, auto malu, gak berani, jadi tegang juga. Untung latihan kedua gak ada mama-mama.

Mendekati hari H, latihan semakin intensif. Melihat gerakan mereka yang belum kompak, muncullah model latihan ala-ala aku. Gak hanya gerakan tubuh, mulut pun ikut bergerak. Jadi rame dan seru. 

https://www.capcut.com/t/Zs8AY4g6v/

Selain latihan, tak lupa persiapan tuk properti berupa tongkat. Alhamdulillah mama Rio suport banget dengan memberikan pipa yang telah dipotong-potong untuk kemudian dijadikan tongkat, tinggal dibungkus kertas origami hitam mix kertas emas tuk pelengkap. Padahal anaknya sendiri gak ikutan nari lho. Trims ya mom Rio.


Yang bikin aku surprise juga, masalah kostum. Gimana gak, kostum yang biasanya sewa, malah dibeli. Wow banget kan .. ! Pertimbangan harga jadi alasan. Daripada sewa, lebih baik beli. Cuma beda sedikit. Kalo beli kan, bisa dipakai lagi tiap bulannya. Kereenn deh mama-mama ini.

Pengalaman pertama di sekolah baru. Cukup membuatku terharu. My kiddos yang begitu semangat, mama-mama yang mensuport penuh. Ditambah lagi, kejutan di hari guru. Dengan acara dan hadiah-hadiahnya. 

Namun tetap tak semulus yang dilihat. Sehari menjelang hari H, ada satu kiddos yang tidak punya persiapan sama sekali karena kesibukan sang mama. Auto panik. Untuk mengeluarkannya dari kelompok rasanya gak banget. Setelah tanya sana-sini, tuk pesan instan, harganya jadi lebih besar dari yang normal.

Akhirnya, pulang sekolah berburulah aku ke sanggar Tiwi, tempat penyewaan kostum daerah. Alhamdulillah kostum pun didapat meski ternyata beda sendiri. Tak apalah, yang penting tetap bisa ikut serta. Berbekal selembar uang berwarna merah plus KTP aku sebagai jaminan, kostum kini berada di tanganku.


Masalah tak henti sampai di situ. Pas hari H, ternyata kidos satu ini tak siap dengan manset hitamnya. Untung saja sebelumnya aku sudah mengumumkan agar yang tidak menari memakai seragam putih-putih. Yap, jadilah benar-benar si paling beda.

Alhamdulillah, semua telah berlalu. Penampilan my kiddos jadi kado istimewa buatku di hari guru kali ini. Terima kasih my kiddos, terima kasih mama-mama, terima kasih rekan-rekanku, terima kasih terkhusus ibu kepala sekolah yang sudah memberikanku kesempatan ini.

Masih banyak kekurangannya tentu saja, semoga kedepannya bisa lebih baik lagi. Tetap semangat !!!






Jumat, 18 Oktober 2024

 


Profilku 

Aku seorang guru kelas 4 yang baru tiga bulan mengajar di SD Galajuara, yang beralamat di Jl. Kaliabang Tengah no.22 Bekasi Utara. Pengalamanku di sekolah sebelumnya selama 12 tahun, membawa banyak pelajaran yang dapat kubagikan di sekolah yang baru.

Aku lahir di sebuah kota pelabuhan di Sulawesi Utara, tepatnya kota Bitung pada 15 September 1978. Ayahku almarhum adalah seorang pelaut yang bertugas di kapal kargo sebuah perusahaan swasta. Karena tugasnya sebagai kapten kapal, membuatnya sering mengajak keluarganya ikut berlayar dari satu pulau ke pulau yang lain.

Karena itulah, masa kecilku dihabiskan dengan berpindah-pindah tempat. Aku kecil yang lahir di Bitung, kemudian sempat merasakan kebahagiaan masa TK di kota Sorong, Papua (dulu Irian Jaya). Memasuki Sekolah Dasar, aku menjalaninya di kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Beberapa pulau seperti pulau Ternate, Pulau Wetar, Kota Makasar, dan beberapa kota yang kulupa. Hingga akhirnya aku menetap di Jakarta mulai kelas dua SD.

Cita-citaku menjadi guru sempat tinggallah cita-cita. Hingga akhirnya tercapai setelah aku berkeluarga dan memiliki dua orang anak yang kala itu si Sulung Alvi Fernando duduk di kelas 5 Sd dan si bungsu Andre Ferdinand di kelas dua SD. Berkat dukungan suami (Kurnia) pula aku bisa mencapai cita-citaku yang tertunda.

Ya, cerita panjang menjadi seorang guru kutuangkan dalam beberapa tulisan. Berkat para Suhu di Kelas Belajar Menulis PGRI selain kisah perjalananku menjadi seorang guru yang kutuangkan dalam buku antologi, aku pun bisa membuat dua buku solo. Buku yang pertama berjudul : Pancarona Menulis, dan yang kedua berjudul Siswaku Semangatku.

Merupakan suatu kebanggaan tersendiri bisa membuat buku bersama guru-guru hebat senusantara. Mungkin salah satu dari judul buku berikut, menjadi koleksi para pembaca : Kisah Pendaki Mimpi, Gebrakan Motivator Literasi Digital, Berinternet Sehat dan Bijak, Merajut Asa dalam Cinta, dan Untaian Cinta di Batas Cakrawala.

Pengalaman yang luar biasa, mengikuti Kelas Belajar Menulis PGRI. Dengan guru-gurunya yang hebat, salah satunya Bpk. Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc.,M.B.A.,M.Phil.,M.A., yang merupakan ketua Smart Learning and Character Center, Bpk. Wijaya Kusuma yang lebih dikenal dengan panggilan Om Jay, dan masih banyak lagi guru-guru hebat lainnya.

Dari beliau-beliaulah, aku mendapat banyak ilmu. Berbagi ilmu kepada anak-anak didikku, aku tuangkan dalam beberapa blog : https://rerdinando.wordpress.com/ , https://nitnoteunike.blogspot.com/. Kisah lainnya juga sering aku bagikan di media sosialku : https://www.facebook.com/anita.eunike.5, IG @nitnot_78, tiktok : eunike1509. Yang mau berbagi sambil menikmati alam, bisa menghubungiku di nomor 0878.8167.7969. Karena salah satu hobiku selain membaca dan menulis, yaitu menikmati alam dengan bepergian ke tempat-tempat wisata alam. 

ULANGAN MENYENANGKAN

“Jika kamu tidak mau mengambil risiko, kamu tidak bisa berkembang. Jika kamu tidak bisa berkembang, kamu tidak bisa menjadi yang terbaik. Jika kamu tidak bisa menjadi yang terbaik, kamu tidak bisa bahagia.” - Les Brown

Keluar dari zona nyaman, merupakan sebuah pengambilan keputusan yang cukup sulit. Namun berbekal motivasi dari sana sini, akhirnya berani untuk mengambil resiko. Demi sesuatu yang baru demi sebuah perkembangan.

Dua bulan mengajar di tempat yang baru, sebagai guru tentu ingin memberikan yang terbaik kepada siswanya. Berbekal pengetahuan yang didapat dari pelatihan-pelatihan yang kuikuti, aku ingin menerapkannya di kelasku yang baru ini. Ulangan yang menyenangkan.

Bagaimana membuat ulangan harian bukan lagi suatu yang menegangkan, tetapi menjadi menyenangkan. Menggunakan Quizizz adalah pilihan. Membuat sebuah perubahan tentu bukan perkara mudah. Bagaimana perubahan itu bisa diterima harus dipikirkan masak-masak. Belum lagi menjelaskannya ke siswa. Bismillah, jika tidak mencoba bagaimanalah bisa berkembang.

Awalnya memang sedikit ragu, karena biasanya Quizizz dimainkan siswa menggunakan telepon pintar. Untung saja selalu ada inovasi. Quizizz mode kertas bisa dicoba. Persiapan pun dilakukan jauh hari sebelum pelaksanaan ulangan harian. Materi ulangan sudah diberikan kepada siswa terlebih dulu. Soal sudah dibuat, tinggal membuatnya dalam bentuk kuis. Dengan teknologi AI (Artificial Intelligence), pembuatan soal dari isian menjadi pilihan ganda pun jadi lebih mudah.

Sesuai petunjuk, soal telah selesai dibuat, kertas berisi scan barcode (kode batang) pun sudah dicetak. Tak lupa perlengkapan inti seperti ponsel, laptop, infokus, dan speaker. Sebelum mulai, aku pun menjelaskan cara bermain. Siswa dibagikan kertas berisi kode batang sesuai nama masing-masing. Soal akan ditayangkan ke papan tulis menggunakan infokus. Siswa tinggal memutar kertas sesuai pilihan jawaban yang diinginkan. 

Bekal wajib

Menjelaskan cara bermain

Materi ulangan yang sudah diberikan sebelumnya dalam bentuk catatan, aku berikan kembali dalam bentuk tayangan video. Usai tayangan materi dilanjutkan dengan soal ulangan. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya hal-hal yang belum dipahaminya. Ulangan dimulai, soal pertama ditayangkan. Siswa mulai bermain dengan kertas masing-masing. Aku sudah siap dengan ponsel pintar di tangan untuk segera menscan jawaban tiap siswa. Satu persatu soal diselesaikan siswa dengan ekspresi yang menyenangkan. Tidak seperti ulangan pada umumnya dengan suasana menegangkan.

Tayangan Materi

Scan Barcode

Tak terasa ulangan pun dapat diselesaikan semua siswa dengan baik. Usai mengerjakan ulangan, hasilnya bisa langsung terlihat. Kertas yang tadi dipegang siswa kemudian dikumpulkan, untuk selanjutnya diberikan nilai sesuai yang dikerjakan tadi. Alhamdulillah, dibandingkan dengan ulangan tertulis, hasil yang didapat lebih banyak siswa yang nilainya di atas KKM. 

Mencoba sesuatu yang baru tidak lagi menakutkan. Semua siswa senang ulangan dengan cara yang sangat baru ini. Sampai-sampai ada siswa yang minta supaya ulangan berikutnya dengan model yang sama. Meski bagi siswa menyenangkan, tidak bagi orang tua yang masih mengagungkan nilai. Padahal, dengan cara baru, siswa mendapat ilmu baru, wawasan baru, serta pengalaman yang baru. Tak apalah, resiko mencoba sesuatu yang baru.

Hanya beberapa saja yang tidak suka dengan perubahan. Tak usah risau, selama siswa menyukai perubahan tersebut dan berdampak baik, yuk cari lagi kegiatan menyenangkan lainnya. Salam inovasi.

Senangnya ...

semangat ...!










 

Sabtu, 25 Maret 2023

Pintu-pintu Masuknya Setan

Malaikat tidak pernah salah, setan tidak pernah benar. Manusia bisa salah dan benar, maka kita dianjurkan saling mengingatkan bukan menyalahkan.
― Achmad Mustafa Bisri
Penyair dan penulis

Siang-siang bicarain setan, bolehlah ... Sebab kalau malam, yang ada jadi gak bisa tidur bayangin rupa si setan yang menyeramkan itu lho!

Padahal setan itu tidak selalu yang kita bayangkan berpenampilan seram, dengan beragam nama. Apalagi di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, ada saja model dan nama setan yang beragam.

Aku sih, gak mau ngomongin setan yang rupa-rupa warnanya itu. Yang mau aku omongin tuh, ceramahnya ustazah Hj. Sariyah Husein,Lc.waktu ngisi kajian di Majelis Taklim Nur Attaqwa, 13 November 2011 yang lalu.

Beliau mengatakan bahwa setan itu mengganggu manusia dengan tujuan agar manusia malas beribadah, hingga akhirnya jauh dari Allah.

Ada beberapa pintu masuknya setan :
1. Kebodohan
Kebodohan bisa mengotori hati, karena ketidaktahuan. Supaya hati tidak kotor dan tidak menumpuk dosa, kita diharapkan untuk senantiasa menuntut ilmu.
Seperti ada pepatah, tuntutlah ilmu sejak dalam buaian hingga ke liang lahat.

2. Kemarahan
Kemarahan akan memberikan keburukan pada lisan, badan, juga hati manusia.
Apa yang harus kita lakukan jika kita marah? 
Istighfar, mengingat pahala besar bagi orang yang bisa meredam emosi.
Jika sedang marah, baiknya diam, jika sedang berdiri, duduklah atau berbaring.

Mau cara yang unik supaya kita bisa meredam amarah?
Ambil cermin, ngaca deh, klo lagi marah pasti jeleknya keluar. Hehehe ... masih mau marah? 

3. Mencintai dunia
Wah, ini yang juga paling disenangi setan tuk gangguin kita.

Melalui kekayaan, harta benda, anak sekalipun, bisa digunakan setan tuk mengganggu manusia.

Setan senang membuat kita mencintai dunia. Saking semangatnya cari uang, mengumpulkan pundi-pundi rupiah, kadang manusia sampai lupa menkalankan kewajibannya kepada Allah.

Kehadiran buah hati yang diidamkan, juga dapat membuat kita jauh dari Allah.

Wah, sepertinya tiga hal di atas tanpa kita sadari sudah sering kita lakukan. Berarti sebegitu seringnya kita sendiri yang membukakan pintu masuk setan.

Lalu, bagaimana cara supaya kita tidak membuka ketiga pintu tersebut agar setan tidak masuk? Tentu dengan menuntut ilmu agar tidak menjadi orang bodoh, berusaha meredam emosi, serta menjadikan dunia dalam genggaman, bukan dalam hati.

Selalu mendekatkan diri pada Allah, itu intinya. Marilah kita saling mengingatkan! Semua kembali kepada pribadi masing-masing. Masih mau bukain pintu buat setan?? 


Jumat, 24 Maret 2023

Perbaiki Niat, Sehidup Sesurga

"Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya."

Sering ya, kita mendengar kalimat di atas. Sepenggal kalimat yang diambil dari hadits Arba'in 1.

إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ

“ Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju .” 

Sabtu, 14 Maret 2020. Ustadzah Hj. Robi'ah Adawiyah membagikan ilmunya untuk jamaah di majelis taklim Baitul Mukhlisin. Supaya aku ingat lagi, aku pindahkan catatanku di buku kuning, ke catatan online. Semoga bermanfaat ya.

Hikmah dari hadist 1 yang dibagikan ustadzah :
1. Alasan menjadikan hadits ini pada bagian 1 adalah agar orang-orang yang menuntut ilmu menyadari pentingnya niat dan meniatkan semua kebaikannya hanya kepada Allah.

2. Niat, menjadi syarat diterimanya dan diberinya pahala atas setiap perbuatan seorang mukmin.

3. Waktu dan tempat niat adalah saat hendak melakukan ibadah dan dalam hati (tidak harus diucapkan).
Jika niat diucapkan untuk membantu hati menghilangkan was was.

4. Niatnya seorang Mukmin terkadang lebih baik dari amalnya.

5. Memotivasi kita agar setiap amal ibadah yang kita lakukan harus dilandasi dengan keikhlasan untuk meraih kebahagiaan dunia dan pahala di akhirat.

6. Selalu mencari ridho Allah dalam setiap amal kebaikan, agar amal tersebut bernilai ibadah.

Yuk, mulai sekarang perbaiki niat! Apapun kegiatan yang kita lakukan, niatkan semata karena ibadah kepada Allah. 

Nah, jadi buat diriku jangan ada lagi melakukan sesuatu karena manusia, karena ingin dilihat teman, ingin dilihat atasan, supaya naik gaji, dan sebagainya. Bukan, bukan begitu ya!

Sudah dapat ilmunya dari ustadzah, yuk berbagi, yuk dijalankan. Pesan terakhir ustadzah sebelum mengakhiri taklim, "Perbaiki niat, sehidup sesurga!"

Maafkan aku masih banyak kekurangan dalam mencatat. Tak bosan-bosan menanti koreksi, kritik, dan saran untuk yang lebih baik. Terima kasih.

Nantikan hikmah dari hadits bagian selanjutnya, masih bersama ustadzah Hj. Robi'ah Adawiyah. 


Rabu, 22 Maret 2023

Persiapan dan Amalan di Bulan Ramadan

"Ilmu itu ada di mana-mana, pengetahuan di mana-mana tersebar, kalau kita bersedia membaca, dan bersedia mendengar." - Felix Siauw

Pekerjaan rumahku selesai seiring berakhirnya waktu solat subuh. Aku mengambil buku kuning di dalam tas yang juga berwarna kuning, yang tergantung di dinding kamarku.

Niatnya, sebelum puasa aku mau mulai lagi menulis di blog yang sudah lebih dari setahun kutinggalkan. Apa daya, tantangan terberat itu tak kunjung bisa kulalui. Apalagi tantangannya kalau bukan "M".
Ya, "MALAS"

Hari ini, aku harus bisa mengalahkanmu!! Kubuka kembali catatan singkat berisi ceramah dari ustadzah Hj. Robi'ah Adawiyah, pada tawaqufan sementara taklim minggu lalu.

Menyambut bulan suci Ramadan, beliau memberikan 3 persiapan dan 3 amalan yang harus kita lakukan. Apa sajakah? Inilah catatan kecilku, ditambah hasil googling juga 🤭. Sebab aku tuh minim banget ilmu agama, makanya kudu nambah-nambah dari mbah google.

Persiapan menyambut bulan suci Ramadan :
1. Membekali diri dengan ilmu
Bulan Ramadan, bulan ke-9 dalam perhitungan kalender Hijriyah. Bulan yang istimewa bagi umat muslim.

Secara bahasa, Ramadan berasal dari kata ramdha, yarmadhu, yang berarti panas yang terik atau panas yang membakar. Secara maknawiyah, dapat dihayati sebagai bulan yang dapat membakar dan melebur segala dosa orang-orang yang berpuasa.

Nama lain dari bulan Ramadan yang membuatnya menjadi istimewa :
* Syahrul Qur'an = bulan Al-Qur'an. Bulan dimana diturunkannya Al-Qur'an pertama kali.
* Shahrus shabr = bulan melatih kesabaran
* Syahrul ghufron = bulan penuh ampunan
* Syahrur rahmah = bulan penuh kasih sayang
* Syahrul jihad wal-falaah = bulan kemenangan
* Syahrus shiyam = bulan pengendalian hawa nafsu
* Syahrul tarbiyah = bulan pendidikan

Masih banyak lagi yang harus aku pelajari tentang ramadan, tentang puasa, tentang sahur. Semoga tak ada lagi kata malas tuk terus menambah ilmu.

2. Membekali diri dengan perbanyak tobat
Salah satunya dengan memperbanyak istighfar.
Istighfar merupakan pintu utama tobat. 
Macam-macam istighfar :
* istighfar Rasulullah : 
أستغفر الله 
Astaghfirullah
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah.

Istighfar penghapus dosa besar 

أستغفر الله العظيم، الذي لا إله إلا هو الحي القيوم و أتوب إليه

Astaghfirullahal'adzim, alladzi la ilaha illa huwal hayyul qayyumu wa atuubu ilaih.

Istighfar ketika di dalam majelis

رَبِ اغْفِرْ لِي وَ تُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّبُ الرَّحِيْمِ

 Rabbighfirli wa tub ‘alaiya, innaka antat tawwabur rahiim

* istighfar nabi Adam AS QS. al-A'raaf [7]:23).  

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Robbana dholamna anfusana, wa illam taghfir lana wa tarhamna, lanakuunanna minal khasirin

* istighfar nabi Yunus (QS. al-Anbiyaa' [21]: 87

لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ

Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minazh zhaalimiin.

* istighfar nabi Musa AS (Surat Al Qashash: 16)

 رَبِّ اِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَغَفَرَ لَهٗ ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ 

Latin: Rabbi innii dholamtu nafsii faghfirlii faghofaralahuu innahuu huwal ghafuururrakhiim

* istighfar nabi Nuh AS (surat Nuh : 28)

رَبِّ اغۡفِرۡلِىۡ وَلِـوَالِدَىَّ وَلِمَنۡ دَخَلَ بَيۡتِىَ مُؤۡمِنًا وَّلِلۡمُؤۡمِنِيۡنَ وَالۡمُؤۡمِنٰتِؕ وَلَا تَزِدِ الظّٰلِمِيۡنَ اِلَّا تَبَارًا
Rabbigh fir lii wa liwaa lidaiya wa liman dakhala baitiya mu'minanw wa lil mu'miniina wal mu'minaati wa laa tazidiz zaalimiina illaa tabaaraa

* istighfar nabi Ibrohim AS (Al Mumtahanah : 5)
رَبَّنَا لَا تَجۡعَلۡنَا فِتۡنَةً لِّلَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا وَاغۡفِرۡ لَـنَا رَبَّنَا‌ ۚ اِنَّكَ اَنۡتَ الۡعَزِيۡزُ الۡحَكِيۡمُ
Rabbana laa taj'alnaa fitnatal lillaziina kafaruu waghfir lanaa rabbanaa innaka antal aziizul hakiim

* istighfar nabi Sulaiman AS (QS Sad : 35)
قَالَ رَبِّ اغۡفِرۡ لِىۡ وَهَبۡ لِىۡ مُلۡكًا لَّا يَنۡۢبَغِىۡ لِاَحَدٍ مِّنۡۢ بَعۡدِىۡ‌ۚ اِنَّكَ اَنۡتَ الۡوَهَّابُ
Qoola Rabbigh fir lii wa hab lii mulkal laa yambaghii li ahadim mim ba'de inaka Antal Wahhab

3. Perbanyak memohon doa agar dipermudah dalam melakukan ibadah di bulan Ramadan

Selesai mengetahui 3 persiapan menghadapi bulan ramadan, auto aku terbengong-bengong. Ternyata aku ini seperti bayi baru lahir yang gak tau apa-apa. Ya Allah, panjangkan umurku untuk aku bisa belajar lebih banyak lagi. Aamiin.

Nah, selanjutnya ada amalan pokok di bulan Ramadan. Apa sajakah? Yuk, lanjutt ...!

1. Meningkatkan dan memperbanyak sholat.
Perbaiki sholat wajib, perbanyak sholat sunah.
Sholat sunah yang paling utama adalah sholat sunah rawatib muakad, yaitu sholat yang dikerjakan antara azan dan iqamah. Jangan kurang dari 12 rakaat.

2. Memperbanyak interaksi dengan Al Qur'an

3. Memperbanyak infak

Hmm ... sholat sunah itu banyak ternyata. Ternyata lagi, masih banyak banget ya kurangnya aku.

Ya Allah .... seberapa banyak waktu hidupku yang kuhabiskan hanya untuk ilmu dunia, hanya untuk urusan dunia? Mampukan aku tuk bisa lebih mendekatkan diri kepada Mu, ya Allah.

Bagaimanapun, aku bersyukur, masih bisa ikut bergabung dengan majelis ilmu. Walaupun sedikit, biarlah sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit.

Pembaca yang baik hati, mohon maaf ya jikalau apa yang kutulis di atas banyak banget salah n kurangnya. Harap maklum, kritik dan sarannya agar segera dapat kuperbaiki. Terima kasih 🥰