Senin, 03 Mei 2021

Kiat Menulis Cerita Fiksi


     Saatnya belajar, sudah pertemuan ketiga belas. Ibu Sri Sugiastuti sebagai moderator sudah membuka pelatihan. Hingga pukul 13.15 narasumber belum hadir. Sambil menunggu, aku membuka dan membacaa profil narasumber yang sudah dibagikan ibu moderator, yang akrab dipanggil ibu kanjeng.

    Bapak Sudomo,S.Pt lahir di Sukoharjo pada 27 Maret 1975. Berprofesi sebagai guru IPA SMPN 3 Lingsar, Lombok Barat. Banyak karya yang sudah beliau hasilkan, baik fiksi maupun nonfiksi. Prestasi di bidang kepenulisan telah banyak beliau raih. 

    Alhamdulillah, akhirnya Narasumber pun hadir. Tak sabar rasanya ingin mengetahui apa saja kiat menulis cerita fiksi. Sebuah pertanyaan sudah menari-nari di pikiranku untuk sesi tanya jawab nanti. Mendengar perkenalan beliau, bahwa beliau membuat resume dalam bentuk fiksi, membuatku semakin penasaran. Seperti apakah?

     Materi dimulai dengan sebuah pertanyaan mengapa belajar menulis cerita fiksi? Alasan mengapa kita harus belajar menulis fiksi, yaitu : salah satu aspek yang dinilai dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah literasi teks  fiksi; sebagai cara menemukan pasion dalam bidang kepenulisan; sebagai upaya menyembunyikan dan menyembuhkan diri; sebagai jalan mengeksplorasi kemampuan menulis.

    Apa saja syarat bisa menulis cerita fiksi? Syarat untuk bisa menulis cerita fiksi adalah :

  • komitmen dan niat yang kuat
  • kemauan dan kemampuan melakukan riset
  • banyak membaca cerita fiksi
  • mempelajari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
  • memahami dasar-dasar menulis cerita fiksi
  • menjaga konsistensi menulis
    Apa saja bentuk cerita fiksi? Berikut pak Sudomo sajikan beserta cirinya :
  • fiksimini  -  beberapa kata
  • flash fiction  -   jumlah kata khusus
  • pentigraf (cerpen tiga paragraf)  -   tiga paaragraf
  • cerpen (cerita pendek)  -   < 7.500 kata
  • novelet  -  7.500 - 17.500 kata
  • novela  -  17.500 - 40.000 kata
  • novel  -  > 40.000 kata
    Apa saja unsur-unsur pembangun cerita fiksi?
1. Tema : ide pokok cerita
  • Tips menentukan tema : dekat dengan penulis, menarik perhatian penulis, bahan mudah diperoleh, dan ruang lingkup terbatas.
  • Cara menentukan tema : menyesuaikan dengan minat, mengangkat kehidupan nyata, berimajinasi, membaca, dan mendengarkan curahan hati.
  • Contoh tema : Berkah Kejujuran; Pendidikan dan Kemiskinan;  Persahabatan Tiga Anak SD; Pengalaman siswa belajar di rumah; perjuangan guru selaama pembelajaran jaarak jauh
2 Premis : ringkasan cerita dalam satu kalimat
  • Unsur-unsur premis : karakter, tujuan, tokoh, rintangan/halangan, dan resolusi
  • Cara membuat premis : tulis masing-masing unsur pembentuknya kemudian rangkai menjadi satu kalimat utuh.
  • Contoh : Seorang anak SD mengajak dua orang temannya melakukan perjalanan ke rumah kakeknya dan berusaha memperoleh pemahaman tentang materi IPA.
3. Alur/plot : struktur rangkaian kejadian dalam cerita
  • Macam-macam alur : alur maju; alur mundur; alur campuran; alur flashback, dan alur kronologis.
  • Unsur-unsur alur/plot : pengenalan cerita, awal konflik, menuju konflik, konflik memuncak/klimaks, penyelesaian/ ending.
  • Unsur-unsur alur/plot tersebut urutannya bisa diubah tergantung  pada jenis alur yang dipilih.
4. Penokohan : penjelasan selangkah demi selangkah penjelasan detail karakter dallam cerita.
  • Macam-macam tokoh : protagonis, antagonis, dan tritagonis.
  • Teknik penggambaran tokoh : analitik, fisik dan perilaku tokoh, lingkungan tokoh, tata bahasa tokoh, dan penggambaran tokoh oleh tokoh lain. 
5. Latar/setting : penggambaran waktu, tempat, dan suasana terjadinya peristiwa.peristiwa dalam cerita.
  • Jenis-jenis latar : latar waktu, tempat, latar suasana, sosial, material, dan latar integral
6. Sudut pandang : cara penulis menempatkan dirinya terhadap cerita yang diwujudkan dalam pandangan tokoh cerita.
  • Macam-macam sudut pandang : orang pertama tunggal, orang pertama jamak, orang keedua, orang ketiga tunggal, orang ketigaa jamak, dan campuran.
    Bagaimana kiat menulis cerita fiksi? Nah, ini dia yang ditunggu-tunggu. 
  • Niat ; motivasi diri untuk memulai dan menyelesaikan tulisan.
  • Baca : upaya menemukan bahan belajar/ referensi berupa ide, pemilihan kata, serta gaya dan teknik penulisan
  • Ide dan genre : segera catat saat ide mendadak muncul; menemukan ide dengan cara mengembangkan imajinasi; pemilihan genre disesuaikan dengan yang disukai dan dikuasai.
  • Outline : kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita fiksi
  • Menulis : membuka  cerita dengan baik (dialog, kutipan, kata unik, konflik)
  • Swasunting : dilakukan setelah menulis. Melakukan edit sendiri, fokus pada kesalahan pengetikan, pemakaian kata baku dan istilah, aturan penulisan, ejaan, dan logika cerita
    Wah, materi yang luar biasa. Jadi banyak menambah ilmu. Beberapa yang sama sekali baru buatku, kudapat hari ini. Bentuk cerita fiksi yang baru kutahu sekarang yaitu flash fiction dan pentigram. Sepertinya harus banyak-banyak googling buat cari tahu lebih banyak tentang contohnya.

    Diakhir pemaparannya, pak Sudomo memberikaan satu tantangan kepada peserta pelatihan  menulis untuk membuat 5 tema, dan memilih salah satu paling disuka untuk dibuatkan premisnya. Tantangan yang bagus. Mendengar kata tantangan, aku langsung ciut. Aku suka tantangan, tapi tidak untuk berkompetisi. Biarlah tidak mendapat hadiah tak apa, yang penting aku sudah berusaha membuatnya. Hadiah yang paling penting buatku adalah hasil koreksiannya, apakah premis buatanku sudah benar atau belum, dimana letak kekurangannya, itu saja.

    Sambil menyelesaikan resume,berpikir tema apa yang akan kutulis menjawab tantangan pak Sudomo. Sekarang bersiap untuk tugas negara, menyiapkan berbuka puasa. Siapa tahu pada saat ngabuburit nanti aada sesuatu yang menarik untuk bahan cerita, hehehe ... Semangaaatttt ...!!!




Tanggal pertemuan : 3 Mei 2021
Tema : Kiat Menulis Cerita Fiksi
Narasumber : Sudomo, S.Pt
Resume ke ; 13
Gelombang : 18

16 komentar:

  1. Waah kereen lengkap bangeet bu😍

    BalasHapus
  2. Bu Anita, insyaallah kelak menjadi penulis fiksi yang handal, resumenya lengkapπŸ‘

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin, ya Allah. ibu pun demikian. Semoga dengan ikut pelatihaan ini apa yang jadi tujuaan kita dapat tercapai

      Hapus
  3. semangat bu....bagus resumenya...πŸ‘πŸ˜Š

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trima kasih bu ... πŸ™
      Semangaaatt ... πŸ”₯πŸ”₯

      Hapus
  4. Tak ada yg terlewat. πŸ‘πŸ‘ buat ibu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trima kasih πŸ™
      πŸ‘πŸ‘ buat ibu juga 😁

      Hapus
  5. Semangat bu, sdh resume ke 13, sedikit lagi jd buku

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah bu. Terima kasih. Semangaaattt .... πŸ”₯πŸ”₯

      Hapus
  6. Mantab.... Semoga sukses menjadi seorang penulis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ... doa yang sama juga buat ibu πŸ€—
      Terima kasih

      Hapus
  7. πŸ‘πŸ‘πŸ‘ selalu mantapπŸ‘πŸ‘ moga berhasil melalui tantangan pak sudomo..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih bu, berhasil semua yaa ... πŸ€—

      Hapus
  8. Terima kasih sudah mengerjakan tugasnya dengan baik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah mampir, OmJay, jadi semangat lagi 😊

      Hapus