Senin, 12 April 2021

Belajar di mana Saja

    


Senin, 12 April 2021 perdana belajar menulis di siang hari. Belajar tak kenal waktu, tak kenal tempat. Kapan saja, di mana saja kita bisa belajar, terlebih secara daring. Seperti hari ini, saya masih di atas kendaraan roda empat dalam perjalanan menuju rumah. Menikmati kemacetan sambil tetap memegang ponsel dan menyimak pembukaan dari Omjay.

    Belajar di atas mobil yang berjalan, membuatku tidak begitu fokus. Aku harus mengulang kembali di rumah. Sampai di rumah, waktu sudah menunjukkan pukul 02.00. Kegiatan berikut, membuatku menunda belajar menulis.

    Selepas maghrib, melihat grup belajar sudah banyak yang mengirim resume. Sedikit panik, mumpung hujan, aku harus menyelesaikan tugas membuat resume. Hampir saja menangis manakala, jaringan internet di rumah mengalami gangguan. Hmmm .... terlambat sudah. 

    Pukul 07.00 keesokan harinya, akhirnya ..... sambil berusaha menenangkan diri, aku pun mulai membaca kembali materi belajar menulis, kemarin. Ya, inilah kekuranganku. Jika terlambat sedikit saja mengerjakan tugas, langsung panik, kalau masih anak-anak mungkin aku sudah menangis, uuppss ...!

    Noralia Purwa Yunita, M.Pd, masih muda, namun sudah banyak karya yang dihasilkan. Hmm.... luar biasa! Aku terkagum sesaat setelah membaca profil pemateri kali ini. Ibu Nora alumni belajar menulis gelombang 8.

    Beliau mengajarkan tentang "Menulis Buku dari Karya Ilmiah". Wah, kok bisa ya? Bagaimana caranya? Yuk, simak pemaparannya berikut ! Semoga kita bisa mengikuti jejak beliau mengubah tesis menjadi sebuah buku. Minimal skripsi, supaya bisa lebih berguna, lebih dibaca, tidak sekedar menjadi pajangan di rak buku.

    Manfaat karya ilmiah versi buku yaitu, dapat dibaca oleh masyarakat; dapat diperjual belikan sehingga memberi keuntungan; bagi ASN buku dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah poin angka kredit; dengan banyaknya buku yang dibaca dan dibeli, kemungkinan bisa menjadi terkenal; dan ilmu yang ada, dapat tersebar bebas tanpa sekat.

    Cara mengubah karya ilmiah versi buku :

1. Mengubah judul : Judul karya ilmiah versi buku hanya berfokus pada objek penelitian saja.

Contoh : judul tesis Pengembangan modul berbasis riset pada materi reaksi redoks untuk meningkatkan keterampilan generik sains siswa kelas X SMA , ketika diubah menjadi judul buku     Kiat Menulis Modul Berbasis Riset

2. Mengubah daftar isi : ikuti pedoman 2W + 1H

Bab I (why), jelaskan pentingnya, alasan penggunaan media, metode, strategi, atau model yang menjadi fokus penelitian, dapat ditambahkan pula masalah-masalah mengapa harus menggunakan media, metode, strategi atau model tersebut. Jelaskan pula manfaat dari yang menjadi objek penelitian.

Hapus rumusan masalah, definisi operasional dan tujuan penelitian pada bab I.

Bab II (what), merupakan penjabaran teori-teori dari landasan teori yang ada di bab 2 karya ilmiah. Teori-teori tersebut dapat dijadikan beberapa bab dalam sebuah karya ilmiah versi buku.

Selanjutnya adalah (how), dapat dituliskan di bab berikutnya setelah penjabaran dari beberapa teori. Isinya menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, dan bagaimana penerapannya.

3. Mengubah sedikit isi karya ilmiah

A. Penting sekali memperbanyak isi materi variabel bebasnya. Kita dapat menentukan perluasan materi tersebut berdasarkan kata kunci judul buku kita.

B. Hilangkan semua kata penelitian/ laporan PTK, laporan skripsi, dan lainnya yang biasanya ada di karya ilmiah.

C. Boleh menampilkan grafik tetapi jangan terlalu banyak, cukup yang penting saja. Agar tidak mengalami kesulitan dalam mengubah bab 4 versi karya ilmiah, kembali harus mengikuti hanya pedoman how. Cukup ambil isi bab 4 tentang bagaimana pembuatan yang menjadi objek penelitian, ceritakan bagaimana ketika diaplikasikan dalam sebuah pembelajaran, kira-kira menemui kendala apa, masalah dan kelebihan apa, dan bagaimana hasilnya ketika yang menjadi fokus penelitian itu diterapkan di pembelajaran (dilihat dari hasil belajar siswa, aktivitas siswa selama pembelajaran, respon siswa dan sebagainya). Dapat pula disematkan sedikit hasil penelitian ketika menjelaskan bagaimana hasil penerapannya.

4. Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas sesuai penulis.

Cara agar tidak terkena self plagiarisme :

  1. Dapat menggunakan teknik parafrasa.
  2. Tambah rujukan baru, jadi akan ada informasi terbaru yang disematkan dalam karya ilmiah versi buku tersebut
  3. Pilah isi dari karya ilmiah asli yang benar-benar dianggap penting untuk dicantumkan dalam karya ilmiah versi buku
  4. Laporan karya ilmiah yang dibukukan haruslah sudah dipublikasikan
  5. Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang dilakukan agar pembaca yakin bahwa penelitian tersebut benar adanya
  6. Jika ada rujukan baru, maka rujukan yang diambil boleh menggunakan blog, namun situs yang digunakan harus situs blog resmi bukan blog pribadi.
  7. Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan aturan penerbit masing-masing.
    Pesan terakhir dari ibu Nora, agar karya ilmiah kita memiliki manfaat yang lebih, maka dapat diubah ke dalam bentuk buku. Fungsinya agar dapat dibaca oleh para pengajar lainnya. Ini lebih baik daripada berbagi file laporan karya ilmiah kita.

    Jika karya ilmiah kita dibukukan, selain memberi manfaat dalam berbagi ilmu, buku karya ilmiah karya kita juga akan memiliki ISBN. Ini sangat penting dan mungkin dibutuhkan bagi pengajar untuk menambah angka kredit.

    Selain itu, karya kita juga tidak akan lekang oleh waktu tentang kebermanfaatannya.

    Ilmu yang sangat bermanfaat sekali dari ibu Noralia. Tentunya pengetahuan baru lagi kudapat kali ini. Semoga saat prakteknya nanti, jadi lebih mudah. Mengubah karya ilmiah menjadi buku. 






Tanggal pertemuan    : 12 April 2021

Resume ke                 : 4

Tema                          : Mengubah Karya Ilmiah Menjadi Buku

Narasumber                : Noralia Purwa Yunita, M.Pd

Gelombang                 : 18

Anita Azis, S.Pd.I - Bekasi

10 komentar:

  1. Wah keren rusume nya bun, saya jadi terharu bca nya sebegitu semangat nya ibu membuat resume di tengah kesibukan pun terus berusaha mantap pokok nya👍👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima ksih, kirain udah belakangan dah gak ada yang mau melirik, ternyata ibu baik banget, masih mau mampir. Semangat lagi deehhh aku ...

      Hapus
  2. keren bunda resume nya,semoga saya juga bisa ikuti jejak bunda,selalu semangat ,

    BalasHapus
    Balasan
    1. semangat maju bersama ... terima kasih sudah mampir

      Hapus
  3. Keren Bu resumenya, lengkap dan rapih 👍👍

    BalasHapus
  4. terima kasih, ibu juga pasti lebih lengkap. siap meluncuurr

    BalasHapus
  5. Kejadian yang sama yg kita alami bu nita.....saya mengikuti kmren smbil dalam perjalanan pulang kmpung .hhehe.. Alhamdulillah selesai juga .. walaupun terlambat...baru semalam selesai..hhee semangat terus menulis ibu...😊💪

    BalasHapus
  6. Keren dan lengkap resumenya....jadi semangat belajar menulis

    BalasHapus