Rabu, 21 April 2021

Metode Sekali Duduk Jadi


      Metode sekali duduk jadi. Duduklah dan paksakan diri tulisan wajib selesai. Jangan pernah meninggalkan tulisan, sudah bisa dipastikan tulisan itu tidak akan pernah tuntas. 

    Wah, salah satu kiat dari Pak Thamrin Dahlan di atas, benar-benar menyentilku. Seringkali tulisan yang kubuat memang hanya menjadi draf di blog, karena belum selesai aku sudah beranjak dari duduk. Yang terjadi selanjutnya memang tulisanku itu tidak pernah tuntas,  berganti dengan tulisan baru lagi.

    Melalui  metode sekali duduk jadi,  lambat laun proses menghasilkan sebuah tulisan seiring berjalannya waktu ,  hanya akan meembutuhkan kurang dari 40 menit. Hmm ... metode yang  wajib  dicoba dan dijalankan. 

    Seperti apa sih metode sekali duduk jadi? Upayakan tidak meninggalkan tulisan, hiraukan kesalahan ketik, ketika blank, tinggalkan paragraf masuk paragraf baru,baca berulanng-ulang pada proses editing, sebaagai pemula cukup 5 paragraf, bersegera posting tulisan di media sosial. Mudah bukan?

    Selain metode, ada juga 3 rahasia menulis. Pertama : ternyata setiap tulisan itu memiliki roh.  Roh dalam tulisan itu hidup dengan syarat karya tulis  disiarkan ke media sosial. Ketika tulisan dibaca, apalagi diberi komentar,  maka anda sudah berhasil menjadi penulis non buku harian.

    Buya Hamka meninggalkan pesan bermakna : biarlah tulisanmu membela dirinya sendiri, biarlah bukumu itu mengikuti takdirnya. Maksudnya apa ya? Setelah membaca pengalaman pak  Thamrin, saya berkesimpulan bahwa semua akan indah pada waktunya. Tetaplah menulis dan menulis.

    Rahasia ketiga yaitu,  menulis mampu menembus batas birokrasi dan bisa bertemu dengan tokoh nasional. Tak tanggung-tanggung, beliau bisa berpidato di hadapan bapak presiden. Sungguh suatu kebanggaan tersendiri. Semoga akupun bisa seperti beliau.

    Kegemaran pak Thamrin Dahlan akan dunia menulis, menghasilkan buku, hingga akhirnya terbentuklah Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD). Fokus dibidang pendidikan dan sosial kemasyarakatan, fokus membantu menerbitkan buku para penulis ber-ISBN tanpa biaya alias gratis.

    YPTD komitmen membantu para penulis menerbitkan buku perdana ber-ISBN tanpa biaya dengan prosedur sangat sederhana dalam waktu 14 hari buku terbit.

    Ada 3 program YPTD. Pertama, penulis telah memiliki naskah buku. Kedua, penulis aktif posting tulisan di website YPTD terbitkanbukugratis.id, setelah terkumpul 40 artikel maka buku akan diterbitkan. Ketiga, menerbitkan buku antologi berupa kumpulan tulisan  yang diposting dalam 1 bulan. Penawaran yang menarik! Ayo, segera menulis, dan terbitkan bersama YPTD!

    Buku adalah mahkota seorang penulis. laiknya seorang raja, beliau diakui sebagai penguasa karena mengenakan mahkota di kepalanya. Mahkota itulah bentuk pengakuan resmi dari rakyatnya. Analog dengan seorang penulis tanpa memiliki buku, maka belum bisa dikatakan sebagai seorang penulis sejati.

    Materi yang luar biasa oleh pak Thamrin Dahlan. Sedikit mengenai beliau, lahir di Tempino Jambi, 7 Juli 1952. Purnawirawan Polri yang bekerja sebagaai seorang dosen serta pendiri Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan. Aktif menulis sejak 2010, telah menerbitkan 37 judul buku,YPTD sendiri telah menerbitkan 210 judul buku. 

    Ingin mengenal beliau lebih lanjut, silakan kunkungi websitenya di terbitkanbukugratis.id, email : thamrindahlan@gmail.com, WA  : 08159932527. Luar biasa, di usia yang tak lagi muda, tetap berkarya, semangat berbagi dan membantu orang lain. 

    Terima kasih untuk ilmunya hari ini, semoga semakin banyak penulis yang  terbantu, semakin banyak pulang ladang pahala yang akan bapak terima kelak. Terimma kasih untuk ibu Ditta sebagai moderator, semua tim yang super hebat. Ditunggu materi selanjutnya.

   


Tanggal pertemuan : 21 April 20221

resume ke-8

Tema : Buku Mahkota Penulis, Buku Mutiara Tulisan

Narasumber : Thamrin Dahlan, SKM, M.Si

Gelombang : 18



    

9 komentar: