Berjuang Melawan Lupa dengan Menulis

  

 

    Sudah lama ingin bergabung di kelas menulis yang ada Om Jay-nya. Alhamdulillah baru tercapai di gelombang ke-18. Saat yang dinanti pun tiba, pertemuan pertama di kelas ini pada hari Senin, 15 April 2021 mulai pukul 19.00 lewat whatsapp grup..

    Materi pertama dibawakan oleh nara sumber yaitu ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. Terus terang, saya belum mengenal beliau, tapi saya yakin beliau pasti sudah sangat profesional. Saya ingin belajar banyak dari beliau.. Saya pun segera blog walking begitu beliau memberikan alamat blognya http://www.srisugiastutipln.com.

    Melihat profil ibu Kanjeng (sapaan akrab ibu Dra. Sri Sugiastuti,M.Pd) yang mulai menulis di usia menjelang 50 tahun, membuat semangat menulis saya kembali berkobar. Namun seringkali saya merasa tidak percaya diri, selalu ada saja pikiran-pikiran yang menghambat saya dalam memulai menulis. Terima kasih kepada ibu Kanjeng yang sudah menjawab pertanyaaan saya. Bagaimana mengatasi rasa tidak percaya diri dalam menulis. Ya, saya harus meyakinkan diri saya bahwa saya mempunyai potensi untuk menulis. 

    Tidak ada kata terlambat, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Kata-kata yang juga membangkitkan semangat menulisku. Saya masih harus banyak  belajar, yang penting saya harus mempunyai tujuan. Tujuan utama yaitu melalui tulisan saya bisa bermanfaat bagi orang lain. 

    Jangan jadikan menulis sebagi suatu kewajiban, tetapi jadikanlah sebagai suatu kebutuhan. Tulislah apa saja yang ada di pikiran. Karena menurut bu Kanjeng, lewat materi PPTnya, ide itu bisa kita temukan lewat mendengar, melihat, mencium, mengecap, dan menyentuh. sebagai contoh, ibu Kanjeng menuturkan tentang kue pukis. Dari kue pukis, kita bisa menjadikannya sebuah tulisan yang menarik. 

    Berjuang melawan lupa dengan menulis, kata-kata ibu Kanjeng yang juga nemmpel di kepala. Saya jadi teringat waktu berseragam putih biru sekitar 30 tahun yang lalu. Setiap kali akan menghadapi ulangan, saya pasti selalu membuat tulisan, berupa rangkuman atau kata-kata penting di sebuah kertas HVS yang saya lipat menjadi empat memanjang. Setiap hari kertas yang berisi tulisan itu saya bawa kemana saja dan dibaca tentunya di setiap ada kesempatan. Dengan cara itu, saya jadi mudah menjawab soal-soal ulangan dengan baik. Dengan menuliskannya kembali, saya jadi ingat sampai dibagian mana saya menuliskan materi-materi pelajaran tersebut. Ternyata benar, dengan menulis membuat saya bisa berjuang melawan lupa.

    Satu lagi kata-kata ibu Kanjeng yang masih terngiang adalah "rencana Allah indah pada waktunya". Yang penting bagi saya sekarang adalah mulai menulis dan menulis. Mengenai dibaca atau tidak, terkenal atau tidak itu urusan kedua, karena dengan berusaha dan berdoa, jika memang sudah kehendak Allah, rencana Allah itu indah pada waktunya. mungkin tidak diumur 40an, bisa jadi diumur 50 seperti bu Kanjeng.

    Terima kasih ibu Kanjeng untuk ilmunya yang sangat bermanfaat, walaupun sampai terkantuk-kantuk mengikuti sesi tanya jawab, namun beruntung pembelajaran ini secara daring, jadi bisa diputar ulang esok harinya. Terima kasih ibu Aam Nurhasanah,S.Pd. yang telah menjadi moderator, juga kepada Om Jay atas kesempatan bergabung di kelas menulis  ini,, daan kepada semua yang terkait. Salam kenal buat teman-teman  seperjuangan, sudilah kiranya memberikan kritik dan sarannya untuk saya.

Tanggal pertemuan: 5 April 2021

Resume ke: 1

Tema: Cara Jadi Penullis

Narasumber: Dra. Sri Sugiastuti,M.Pd

Gelombang: 18